Saat hari terasa berat, kadang kita lupa untuk mengapresiasi diri sendiri. Kita lupa untuk berterima kasih pada diri dan hati, atas semua jerih payah yang sudah dilalui. Padahal, apreasiasi dari dan untuk diri sendiri, sungguh berarti. Pertanda bahwa sudah seharusnya kita mencintai diri sendiri.

Kadang, lebih baik menjadi pemuja rahasia, dibanding mengungkapkan perasaan dengan risiko ditolak. Tapi, jika kamu sudah menikah, menjadi pemuja rahasia adalah pilihan yang terbaik. Kali ini, podcast Bincang Bunda akan membahas pemuja rahasia saat masih single vs saat sudah menikah. Yuk, dengarkan sampai akhir!

Jatuh cinta itu kadang enggak pakai logika. Mau dia jadi nyebelin, ngeselin, melakukan kesalahan, dan sebagainya. Tapi yang kita ingat hanya kenangan-kenangan indah saja. Hanya kebaikannya saja. Apakah itu ciri-cirinya bucin? Wait, tapi menurutku bucin diperlukan saat sudah berumah tangga lho. Hmm, kok bisa? Dengerin sampai habis di podcast ini ya.

Persimpangan. Seperti sedang berkendara aja sih. Enggak mungkin, kan jalannya lurus-lurus aja. Kecuali jalan tol. Pasti ada persimpangan. Mau ke kiri atau ke kanan? Mau lurus atau belok? Dan semuanya ada risikonya, ada konsekuensi nya. Apapun pilihanmu, menjadi tanggung jawabmu sendiri. Yuk dengerin 3 persimpangan yang pernah aku hadapi=)

Teman datang dan pergi. Tapi teman sejati selalu ada di momen suka dan duka yang kita lalui. Pernah enggak, ketika temanmu sedih, kamu juga ikut merasa sedih? Kesedihan yang sama. Kekecewaan yang sama, mungkin. Hari ini, aku akan ajak kalian untuk nostalgia teman se-geng masa SMP, SMA, kuliah hingga sekarang. Enjoy!

Enggak semua orang beruntung punya keluarga yang utuh, lengkap dan hangat. Banyak yang enggak seberuntung itu! Mereka harus hidup tanpa keluarga, atau keluarganya enggak utuh dan enggak hangat. Apa ya dampaknya terhadap karakter, atau cara mereka dalam mengambil keputusan?

Berpasangan itu harus saling menurunkan ego. Karena enggak ada lagi aku dan kamu, hanya ada kita. Katanya sih, pasangan itu cerminan dirimu. Benar enggak ya? Terus, kalau pasanganmu melakukan kesalahan, kamu harus gimana? Nurunin egomu, atau mempertahankan ego masing-masing? Yuk, dengarkan petuah dari guru BK ku semasa SMA, yang ternyata kepakai banget saat sudah berpasangan.

PDKT adalah masa-masa paling indah. Kalau kitanya juga suka. Tapi kalau enggak suka gimana? Mungkin biasa aja. Atau malah jijik? =D Kalau dianalisa, biasanya kita PDKT sesuai dengan bahasa cinta masing-masing. Gimana menurutmu? Kamu PDKT dengan cara apa?

Dalam setiap perjumpaan, pasti ada sebuah kisah dibaliknya. Beberapa orang yang perjumpaannya menarik atau selalu aku kenang, biasanya menjadi orang penting dalam kehidupanku. Entah jadi orang yang bikin aku bahagia, atau sengsara dan nestapa. Gimana denganmu? Sama enggak?

Keinginan itu berbeda dengan kebutuhan. Pasti kamu sering dengar kalimat tersebut, kan? Apa iya kalau keinginan kita enggak terwujud, artinya keinginan tersebut memang bukan yang terbaik bagi kita? Karena yang kita butuhkan berbeda dengan yang kita inginkan. Jadi inget #timPakHan yang mungkin memang enggak cocok sama Dalmi =D