Generasi milenial dan sebelumnya pastilah mengetahui seorang bernama lengkap Diego Armando Maradona, pesepak bola asal Argentina yang berbakat. Sayangnya, di akhir hidupnya ia meninggal dengan tragis, kecanduan obat-obatan. Apa yang kita bisa petik dari kehidupannya bila kita mau kaitkan dengan firman Tuhan hari ini?

Rasa cemas pada kadar tertentu membuat kita waspada, berperilaku antisipatif. Namun, rasa cemas berlebih kerap membawa kita pada imajinasi berlebih pula pada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Melalui kisah Abram, kita akan belajar untuk bisa menempatkan rasa cemas dan imajinasi yang sewajarnya, tidak mengabaikannya, tetapi juga tidak melebihkannya.

Natal itu adalah misteri? Mengapa? Coba saja kira renungkan, bagaimana proses kelahiran Yesus melalui Roh Kudus? Adakah yang bisa menjelaskannya sehingga dapat diterima secara akal? Lalu, bagaimana kita memandang misteri Natal itu sendiri seharusnya?

Masyarakat Indonesia terkenal agamis. Agama masih menjadi hal yang penting dalam menjalani hidup. Namun kerap kita dibuat miris ketika melihat orang yang taat beragama melakukan perbuatan yang tidak pantas, misalnya korupsi, melecehkan sesama, mudah marah, dan sebagainya. Apa yang salah di sini? Apa yang Tuhan sesungguhnya ingin dari kita?

"Katanya Kristus lahir membawa damai, tapi kok dunia ini belum damai sepenuhnya?" Di dalam keluarga sendiri kadang terjadi konflik, bahkan tidak sedikit yang berujung pada perceraian. Lalu, bagaimana supaya damai sejahtera bisa terwujud? Semoga kita sekalian diberkati melalui perenungan firman Tuhan hari ini.

Banyak orang ingin namanya dikenang. Ingin mendapat pujian dari orang lain. Namun, berapa banyak di antara kita yang bersedia dilupakan? Semoga kita diberkati melalui perenungan firman Tuhan hari ini.

Mengapa Anda merayakan Natal? Mengapa hari Natal menjadi istimewa bagi Anda? Lewat firman Tuhan hari ini, kita akan ditolong untuk memaknainya.

Pada babak keempat kisah Musa, kita mendapati akhirnya Musa taat pada apa yang Tuhan perintahkan kepadanya. Sama seperti Musa, kita pun mungkin mengalami proses yang tidak sedikit untuk sampai pada akhirnya menyambut panggilan Tuhan bagi diri kita dan juga dunia ini. Kita pun mulai memaknai secara baru diri kita dan juga masa lalu kita. Semoga kita semua diberkati melalui firman Tuhan hari ini.

"Jangan, itu berisiko!" Salah satu kecenderungan manusia adalah menghindari resiko, padahal sesungguhnya hidup ini penuh dengan resiko. Mulai kita berjalan, ada resiko tersandung. Melamar kerja, ada resiko ditolak. Mulai berbisnis, ada resiko rugi. Bukan menghindari resiko yang diperlukan, tetapi meminimalkan resiko dan taat pada apa yang Tuhan perintahkan, itulah yang akan membawa kita pada kemajuan. Pada hari ini kita akan belajar babak ketiga dari kisah Musa. Tuhan memberkati.

"Ah kenapa saya yang dipilih?", "Aduh, rasanya saya tidak mampu melakukannya." Pernahkah Anda mendengar kalimat seperti itu? Atau, jangan-jangan Anda sendiri pernah mengatakannya? Mengapa bisa terjadi demikian? Melalui babak kedua kisah Musa, kita akan ditolong mengenali dari mana citra mengenai diri kita sendiri, serta apa yang semestinya kita lakukan untuk memiliki citra diri yang positif.