Berapa banyak di antara kita yang menyadari bahwa kita ini adalah pelayan Kristus? Sebagian besar manusia cenderung ingin dilayani daripada melayani? Yesus, Sang Guru Agung, memberi kita contoh atau teladan bagaimana diri-Nya datang ke dunia ini bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Kita pun dipanggil-Nya untuk melayani Kristus di setiap tempat dan pekerjaan kita masing-masing.

Pernahkah Anda merasa bahwa apa yang Anda kerjakan dengan susah payah ternyata tidak membawa hasil apa-apa? Anda merasa capek, sia-sia, percuma, setelah bekerja seumur hidup Anda? Bila ya, mungkin ada yang keliru yang tidak Anda sadari. Mungkin Anda terlalu mengandalkan diri sendiri. Mungkin juga segala yang Anda lakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri, tidak lebih dari itu. Firman Tuhan hari ini mengajak Anda dan saya untuk bertolak ke tempat yang dalam (Lat. "Duc in Altum") dan melihat pekerjaan Tuhan yang ajaib saat kita mau taat kepada-Nya.

Pernahkah Anda melihat seorang yang suka mengkritisi iman orang lain, atau doktrin gereja lain, cara beribadah, melayani, bersaksi mereka? Perbedaan seolah-olah menjadi sesuatu yang harus ditiadakan dan tidak memungkinkan kita untuk bersahabat dengan mereka yang tidak sama dengan kita. Mengapa kita tidak bisa belajar melihat kelebihan dari orang lain atau iman yang berbeda dari kita? Mengapa orang kerap mudah melihat kelemahan orang lain daripada kelebihannya dan belajar darinya?

Mungkin kita pernah suatu saat menjumpai seorang beragama Kristen yang sudah lama dibaptis, namun tidak menampakkan hidup dalam anugerah Allah. Ia masih berkutat dengan prasangka, kemarahan, iri hati, dengki, egois, dst. Lalu, apa tandanya seseorang itu hidup dalam anugerah Allah?

Menurut Anda, apakah seseorang menderita itu karena kesalahan diri sendiri atau karena hukuman Tuhan? Setujukah Anda bahwa penderitaan dapat menjadi sebuah kesempatan istimewa untuk mendekat pada Tuhan? Setujukah Anda bahwa penderitaan adalah momen bagi kita untuk mengenali kualitas iman kita dengan lebih mendalam?

Kecenderungan manusia umumnya adalah mencari nikmat dan menghindari penderitaan. Namun, kita harus realistis bahwa penderitaan kadang datang dalam hidup kita tanpa kita undang, misalnya melalui sakit, kematian orang yang kita sayangi, kegagalan, patah hati, kerugian. Terlebih bila yang mengalami semua itu adalah orang yang kita pandang baik. Kita pun bertanya-tanya: "Mengapa Tuhan membiarkan ia mengalami penderitaan?"

Iman adalah sesuatu yang terus bertumbuh. Seringkali Tuhan mengizinkan kita mengalami keraguan, krisis, masalah, dengan tujuan agar kita lebih mau bersandar pada pertolongan-Nya. Mengalami perjumpaan serta mengenal Dia lebih dalam. Mengalami perubahan dalam karakter, gambar diri, serta komitmen dan kemampuan kita. Selamat belajar dari 10 tahap pertumbuhan iman Musa.

Di masa lalu orang menganggap bahwa pemahaman yang kita peroleh melalui hasil pendidikan akan melahirkan kebijaksanaan. Kebijaksanaan akan melahirkan sikap dan perilaku luhur. Anggapan ini digunakan dalam proses pendidikan agama Kristen sehingga tekanan pada pembelajaran secara nalar menjadi sangat tinggi di dalam kehidupan bergereja. Namun, orang baru menyadari melalui realitas sehari-hari bahwa tidak benar terjadi kaitan otomatis antara pemahaman dengan keyakinan dan tindakan. Lalu, bagaimana semestinya pendidikan iman diajarkan selain melalui pemahaman?

Banyak orang mencari kehendak Tuhan karena dorongan untuk menyenangkan Tuhan. Dapat juga karena mereka ingin rancangan Tuhan dalam hidup mereka tergenapi. Sebaliknya, tidak sedikit orang yang menyebutkan suatu pilihan sebagai kehendak Tuhan karena mereka mencari pembenaran atas keinginan, minat dan rencananya sendiri. Nah, bagaimanakah kita dapat mengenali kehendak Tuhan dengan lebih utuh dan tepat?

Suatu ketika seorang ibu datang kepada pendetanya. Sambil meneteskan air mata ia bertanya kepada pendetanya: "Apakah kehendak Tuhan kalau suamiku mati meninggalkanku dengan seorang anak yang masih kecil?" Sebagaimana ibu tadi, kadang kita tidak mengerti kehendak-Nya bagi kita. Dapatkah kita hari ini mengenali kehendak-Nya bagi kita dan bagi dunia?