Women's March Jakarta (WMJ) adalah sebuah aksi turun ke jalan menuntut kesetaraan, yang digelar setahun sekali sejak 2017. WMJ adalah salah satu corong suara bagi kelompok minoritas negara ini, termasuk perempuan (iya, KPP meyakini perempuan di Indonesia masih minoritas - atau "warga kelas dua" - akibat kepercayaan patriarki yang terlalu mengakar).
Di tahun ketiganya ini, sudah sejauh mana keberhasilan WMJ dalam mewujudkan kesetaraan? Apakah poster-poster demo dengan sahut-sahutan kreatif mereka - yang kayaknya menjadi ciri WMJ tiap tahun - bisa menggugah para pemangku kepentingan untuk membuat kebijakan-kebijakan negara yang lebih setara dan inklusif?
Sebelum ikut turun ke jalan di acara aksi WMJ ke-3 tanggal 27 April 2019 nanti, Dara dan Laila mencoba memperkaya wawasan tentang WMJ bersama Ketua WMJ 2019, Fahmia "Mia" Badib, dan Koordinator Acara sekaligus jubir WMJ 2019, Anindya "Vivi" Restuviani.
Nggak ketinggalan rekan kami, Mas Heriko, yang memberikan perspektifnya sendiri tentang feminisme.