Dilansir dari Tempo.co melalui acara Future Financial Festival tanggal 25 Juli 2020, Sri Mulyani menjabarkan bagaimana kondisi perekonomian Indonesia menjelang prediksi resesi ekonomi. Menurutnya, sejak kuartal pertama 2020, keadaan Indonesia telah tertekan cukup signifikan akibat terhentinya sektor pariwisata.
Sisi penawaran dan permintaan terpukul akibat virus corona. Ukuran ekonomi yang dicerminkan dalam Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2020 turun sebesar 5,32%. Dalam fase Kuartal III-2020 yang tinggal menghitung hari, kemungkinan kontraksi ekonomi akan terjadi kembali. Padahal, sebelumnya, Sri Mulyani memprediksi bahwa bulan Juli, Agustus, September akan menjadi bulan pemulihan ekonomi. Namun, dengan diberlakukannya PSBB ketat, bagaimana upaya pemulihan tersebut dapat dilakukan?