Diambil dari bunga rampai Gema Tanah Air
Riyono Pratikto, adalah pengarang cerita pendek yang produktif di tahun 1950-an. Lahir di Semarang, 27 Agustus 1932 dan meninggal di Bandung, 30 Oktober 2005 pada usia 73 tahun.
Cerpen-cerpen Riyono banyak mengangkat segi-segi alam gaib yang misterius dan menyeramkan. Riyono, yang produktif antara tahun 1952-1956, seperti menjadi juru bicara para penghuni dunia supranatural yang tidak begitu dikenal oleh kebanyakan orang.
H.B. Jassin menjulukinya sebagai “pengarang cerita-cerita seram”. Sedangkan Ajip Rosidi membandingkan Riyono dengan Edgar Allan Poe dalam hal keseraman ceritanya, juga dengan Alfred Hithcock dalam hal kepiawaian mengelola ketegangan. Sementara bagi Pramoedya Ananta Toer, ia mempunyai tempat tersendiri dan seakan-akan membuat dunia tersendiri.
Dia dikenal sebagai penulis cerita yang produktif. Karya-karyanya yang sudah terbit sebagai buku adalah “Api”, “Si Rangka dan Beberapa Cerita Pendek Lain” (1958), di samping terjemahan dari pengarang Soviet Boris Lavrenyov “Yang Keempatpuluh Satunya” (1958) dan "Pasukan Berani Mati (1985).
Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Isu kedekatannya dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA) di tahun 1950-an membuatnya dipecat sebagai pegawai negeri tanpa hak pensiun oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1988. Padahal ia telah mengabdi sebagai dosen di Universitas Padjajaran selama 19 tahun.
Akibat tuduhan itu pula, bukunya yang berjudul Api dan Si Rangka (1958) pun menjadi bacaan terlarang di Indonesia di masa Orde Baru.
*diolah dari berbagai sumber