Selamat jalan, pa. Baik baikkah dirimu disana ?. Ingin kutelpon dirimu, sekedar untuk menyapa aku rindu padamu.

Tunggu aku, pa. Satu saat kita duduk bersama di alammu, sambil tertawa mengingat perjalanan kita

bersama.

Dari aku, anakmu

Tahukah kamu, Nak ?. Menjadi dokter itu berarti kamu siap mengabdi kepada sesama manusia. Dokter itu bukan nilai dari sebuah status sosial, bukan juga sebuah peluang atau kesempatan. Menjadi dokter itu berarti kamu sudah siap mengemban sebuah amanat, pengabdian panjang untuk berfungsi kepada sesama manusia.

Karena cintanya, seorang ibu tidak akan pernah bisa melupakan anaknya. Itulah kecintaan luar biasa yang hanya ada pada hati seorang ibu. Kecintaan seperti itulah yang akan menghantarkannya pada jalan ruhani yang tinggi (KH Dr.Jalaluddin Rakhmat)

Dengan kesulitan, Tuhan ingin membantu kita melepaskan baju nafsu. Kita dipaksa merasa terhina, malu, menderita, dan banyak lagi. Sampai pada titik akhirnya kita beradaptasi dengan yang awalnya disebut sebagai 'kesulitan' menjadi sesuatu yang 'biasa'

Tindakan kekerasan yang dilakukan orang dewasa pada anak-anak akan melahirkan anak yang menggunakan kekerasan sebagai cara mengatasi persoalan. Akhirnya, anak-anak itu akan menjadi orang-orang berusia dewasa yang memperoleh kesenangan dengan melakukan tindakan kekerasan

Win/Win adalah kerangka pikir dan hati yang selalu berusaha memperoleh keuntungan bersama dalam semua interaksi manusia. Kesepakatan atau penyelesaian yang menguntungkan dan memuaskan kedua belah pihak. Semua pihak merasa enak dengan keputusan dan merasa terlibat dalam rencana kerja.

Win/Win melihat hidup sebagai arena kerjasama, bukan arena kompetisi

Musibah itu niscaya. Jika Tuhan berkehendak, tak ada seorang pun yang dapat menghindar. Namun, apakah musibah ini akan menjadi derita atau tidak, tergantung sudut pandang Anda sendiri, dan ada berada dalam kendali hati Anda. Maka, ubahlah sudut pandang Anda agar setiap musibah tak menjadi derita.

Dalam psikologi, ini yang dikenal dengan reframing, mengubah sudut pandang.

Dzunnun Al Mishri mengajari kita tradisi para nabi dan orang-orang saleh : 'membalas kejelekan dengan kebaikan'

Jadilah kita seperti pohon mangga di tepi jalan, yang dilempari orang dengan batu, tetapi ia mengirimkan buah yang telah ranum kepada si pelempar itu.

Berbuatlah baik sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.

(KH Dr.Jalaluddin Rakhmat)

Salah satu fitrah kita ialah kecenderungan untuk mencintai dan dicintai, menyayangi dan disayangi. Kita adalah makhluk yang tidak bisa hidup sehat tanpa kecintaan dan kasih sayang. Anak yang kekurangan kasih sayang akan rentan pada penyakit fisik dan mental, sulit menyesuaikan diri dan perkembangan kecerdasannya. terhambat. Orang dewasa yang tak bisa mencintai dan dicintai akan kesepian, merasa frustrasi dan demoralisasi. Orang egois, yang mementingkan diri sendiri, tak pernah bisa bahagia. Ia mudah kecewa, gampang tersinggung. dan sering terobsesi oleh hal-hal yang menyakitkan (KH Jalaluddin Rakhmat,Halaman Akhir 1, hal.68)

Dalam psikologi Islam, manusia lebih mudah berbuat baik ketimbang berbuat jahat. Karena itu juga, secara psikologis manusia akan lebih sehat bila ia melakukan kebaikan. Berbuat baiklah dan anda akan menjadi manusia (KH Dr.Jalaluddin Rakhmat)