Gak punya tanggal jadian? Siapa takut! Pasangan ini membuktikan kalau kekuatan hati dan pikiran dapat menyatukan keduanya. Tanpa memiliki tanggal jadian, semuanya berjalan dengan kasual sebagai rekan bekerja yang dipertemukan dalam satu project yang sama, naik level menjadi teman cerita, hingga akhirnya menjadi teman hidup. Kira-kira apa saja yang mereka lewati hingga akhirnya saling yakin untuk melanjutkan hubungan ke pernikahan? Selamat mendengarkan.

Wohooo! Eps. 20 terima kasih bagi kamu yang masih setia mendengarkan #ObrolanDidi hingga di titik ini. Episode ini gue kemas dengan opening berbeda dari biasanya dan gue dedikasikan kepada teman-teman di usia 1/4 abad yang sedang berada di momen pencarian Teman Hidup. Kali ini, gue akan membahas tentang segmen baru yang akan ada di Podcast #ObrolanDidi per minggu depan dan apa yang menginspirasi gue membuat segmen ini. Kira-kira akan seperti apa konsepnya dan apa kaitannya pada pencarian Teman Hidup? Selamat mendengarkan.

Kata orang yang berlebihan itu tidak baik. Pun saat kita memiliki seseorang dalam genggaman. Tidak perlu terlalu kuat untuk dijaga tapi jangan juga terlalu dibuat renggang, karena manusia sesungguhnya tidak suka dikekang, diatur atau harus menjalani hari-hari yang dirasa tidak nyaman, tidak bebas. Memiliki pasangan harusnya membuat kebahagiaan bertambah tapi kalau justru membuat kita merasa jauh dari lingkungan dan tidak percaya diri.... mungkin kamu akan menemukan jawabannya di eps. ini, selamat mendengarkan!

Selama masa #DiRumahAja membuat kita menjadi lebih banyak berkomunikasi melalui platform digital. Waktu luang yang lebih banyak membuat kita (perempuan) mungkin pernah terlintas untuk menghubungi pria di seberang sana. Alih-alih jaga gengsi, dianggap murah atau mengejar pria, sebetulnya ini hanya perkara menyapa yang lumrah kita lakukan ke teman pria tanpa perlu dipikirkan terlalu jauh. Jadi, sah saja kalau kita mau inisiatif walau pun psst... tetap ada rulesnya yaa. Di podcast ini ada 5 pandangan pria tentang perempuan yang nge-chat duluan sekaligus Do's and Don'ts yang bisa jadi pertimbangan kita sebelum menghubungi kaum Adam duluan. Seperti apa pendapat dan tipsnya? Selamat mendengarkan!

Yuk bikin tulisan versi kamu! Di episode kali ini, ada bahasan tentang 4 poin yang Didi biasanya lakukan sebelum membuat tulisan dan sedikit mini tutorial di dalamnya. Intinya menulislah dari hati, karena tulisan yang dibuat dari hati akan sampai juga ke hati pembacanya. Selamat mendengarkan! | Untuk contoh tulisan lebih banyak kalian juga bisa kunjungi sajakdidi.blogspot.com

Dugaan ditembak yang ternyata justru dilamar di hari valentine. Dari kisah cinta di episode ini, yang menarik adalah bagaimana kamu menjalani hidup tanpa rasa khawatir akan sosok pasangan, raih semua yang ingin digapai dan pada akhirnya 'the one' akan datang di waktu yang tepat bahkan dengan cara yang tidak diduga sebelumnya. Cerita dari (another) Diana ini, membuat kita kembali sadar bahwa buah kesabaran memang manis. Seperti apa ceritanya? Selamat mendengarkan.

Asumsi dan kode berkepanjangan seringkali menghasilkan sebuah cerita yang (dianggap) belum selesai. Ingin diselesaikan atau dilupakan? Sejatinya, yang dianggap 'Unfinished Business' pun, sebetulnya sudah selesai dan sudah sama-sama tahu jawaban akan pertanyaan masing-masing. Sayangnya, yang dikantongi untuk dibawa pulang biasanya hanya asumsi tanpa ada yang berkata dari lidah keduanya perihal iya atau tidak, dibiarkan menggantung dan diberi tanda belum selesai. Selamat mendengarkan.

Usia kepala dua dengan segudang kesibukan ini dan itu di dalamnya, secara langsung maupun tidak langsung (menurut kami) akan mempengaruhi pola hubungan. Baik itu dari segi komunikasi hingga keinginan akan pasangan ideal yang dibutuhkan di usia ini. Di eps. kali ini, gue membawa dua narasumber yang akan berbagi sudut pandang mereka terkait menjalin hubungan di usia 20-an dari versi wanita dan laki-laki. Seperti apa ceritanya? Selamat mendengarkan.

Bukan lagi mencari cowok yang kita mau tapi, cowok yang kita butuh. Semakin bertambahnya usia, kriteria cowok idaman yang sudah kita set from A - Z semakin berguguran. Di episode ini, gue dan narasumber gue kali ini, membahas dari sudut pandang kami tentang cowok idaman (versi kami). Idaman dari segi kepribadian, kesukaan, selera humor, sampai momen-momen yang bikin cowok itu di mata kami menjadi idaman. Nah, kalau cowok idaman versi kalian gimana? Kira-kira ada yang sama dengan gue dan narasumber di episode ini? Selamat mendengarkan.