
Sign up to save your podcasts
Or


Content Reframing adalah cara kita mengubah pandangan dengan cara memberikan pemaknaan baru atas suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi. Biasanya ini menyangkut sebuah kejadian yang tidak bisa kita ubah begitu saja atau tiba-tiba terjadi, prinsipnya saat kita tidak bisa mengubah kejadian tersebut, maka kita masih bisa mengubah makna di balik kejadian yang sudah terjadi.
Contohnya : Terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Ini mungkin adalah suatu kejadian yang tidak bisa kita hindarkan, pada saat kita fokus pada perasaan buru-buru, dan takut akan keterlambatan, bisa jadi emosi yang muncul adalah kepanikan, marah, kesal dan lainnya. Namun ketika kita bisa mengubah makna dari kemacetan, hal tersebut bisa berubah.
Kemacetan = Waktu luang untuk persiapan meeting.
Kemacetan = Belajar hal baru melalui audio book.
Kemacetan = Evaluasi persiapan sebelum berangkat selanjutnya.
Content reframing ini sangat cocok jika kita gunakan dalam menghadapi berbagai situasi di mana kita tidak bisa ikut campur dalam perubahannya. Seperti : Teman kantor yang mengesalkan, tidak bisa kita ubah begitu saja, tapi bisa jadi ini peluang untuk bisa berkomunikasi dengan orang yang tidak kita sukai. Atau atasan yang pelit dan sulit untuk kita ubah, kita bisa memaknainya sebagai cara baru untuk menjadi teliti dan terampil mengelola keuangan di dunia kerja.
Yang baru-baru ini terjadi di 2020 adalah Covid-19, kita dan seluruh dunia tidak bisa mengubahnya dan tidak tahu kapan akan berakhirnya, oleh karena itu kita mengubah maknanya menjadi hal baik untuk memunculkan budaya sehat (cuci tangan) dan juga kebiasaan mengantri (jara jarak) secara baik.
By Komunitas Psikologi DigitalContent Reframing adalah cara kita mengubah pandangan dengan cara memberikan pemaknaan baru atas suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi. Biasanya ini menyangkut sebuah kejadian yang tidak bisa kita ubah begitu saja atau tiba-tiba terjadi, prinsipnya saat kita tidak bisa mengubah kejadian tersebut, maka kita masih bisa mengubah makna di balik kejadian yang sudah terjadi.
Contohnya : Terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Ini mungkin adalah suatu kejadian yang tidak bisa kita hindarkan, pada saat kita fokus pada perasaan buru-buru, dan takut akan keterlambatan, bisa jadi emosi yang muncul adalah kepanikan, marah, kesal dan lainnya. Namun ketika kita bisa mengubah makna dari kemacetan, hal tersebut bisa berubah.
Kemacetan = Waktu luang untuk persiapan meeting.
Kemacetan = Belajar hal baru melalui audio book.
Kemacetan = Evaluasi persiapan sebelum berangkat selanjutnya.
Content reframing ini sangat cocok jika kita gunakan dalam menghadapi berbagai situasi di mana kita tidak bisa ikut campur dalam perubahannya. Seperti : Teman kantor yang mengesalkan, tidak bisa kita ubah begitu saja, tapi bisa jadi ini peluang untuk bisa berkomunikasi dengan orang yang tidak kita sukai. Atau atasan yang pelit dan sulit untuk kita ubah, kita bisa memaknainya sebagai cara baru untuk menjadi teliti dan terampil mengelola keuangan di dunia kerja.
Yang baru-baru ini terjadi di 2020 adalah Covid-19, kita dan seluruh dunia tidak bisa mengubahnya dan tidak tahu kapan akan berakhirnya, oleh karena itu kita mengubah maknanya menjadi hal baik untuk memunculkan budaya sehat (cuci tangan) dan juga kebiasaan mengantri (jara jarak) secara baik.

0 Listeners

19 Listeners

62,566 Listeners

0 Listeners

3 Listeners

1 Listeners

1 Listeners

0 Listeners

0 Listeners

0 Listeners

0 Listeners

2 Listeners

0 Listeners

0 Listeners

25 Listeners