Percakapan kali ini sangat lintas-disiplin. DIpandu oleh Geger Riyanto, kandidat PhD di Universitas Heidelberg, Jerman, obrolan teologi kali ini melintas dari sosiologi, antropologi, dan filsafat. Apa pentingnya penanda pengambang bagi teologi? Ingin tahu jawabannya? Jangan lewatkan obrolan kali ini bersama pakarnya. 

Apa makna hijab bagi seorang Muslimah? Adakah makna teologis dibalik pemakaian hijab bagi seorang perempuan Muslim? Hijab bukan saja estetika, tetapi juga merupakan panggilan kesetaraan bagi kaum perempuan dalam tradisi Islam. Kali ini, admin @Theovlogy bersama  Rachma Lutfiny Putri, seorang pegiat di Forum Islam Progresif, menelusuri sisi lain dari hijab. Sebuah obrolan yang sangat menarik. Mari simak. 

Mungkinkah para teolog Injili berkolaborasi dengan ahli-ahli studi pascakolonial? Dalam obrolan ini, Dr. Ferry Mamahit, dosen biblika di STT SAAT, mengajak kita merenung bersama ke(tidak)mungkinan ini. Sebagai orang-orang Kristen yang tinggal dalam konteks pascakolonial bangsa Eropa, kita ditantang untuk merenungkan kembali pendekatan teologi kita. Obrolan kali ini pasti memberikan perspektif tersendiri bagi para sobat setia Theovlogy.

Indonesia adalah negeri kepulauan dengan kekayaan laut yang tiada tara! Namun, hingga saat ini masih sangat sedikit pemikir Kristen yang menggumulkan topik maritim dalam teologi. Elia Magang, mahasiswa doktoral di University of Manchester, menjawab tantangan ini dalam penelitiannya. Dengan pendekatan yang orisinal, Magang menggali tradisi Kristen dan kearifan lokal guna membangun sebuah teologi maritim yang sesuai dengan konteks Indonesia. Penelitian ini masih dini, namun obrolan kali ini memercikkan begitu banyak ide-ide segar bagi perkembangan teologi di tanah air. Mari simak.

Doktrin providensia Allah selalu menarik untuk dipelajari. Luis de Molina, seorang Yesuit berkebangsaan Spanyol memberikan pandangan yang unik mengenai doktrin ini. Ajaran Molina akhir-akhir ini kembali dieksplorasi oleh filsuf dan teolog Kristen, khususnya dari aliran analitik. Bagaimana sesungguhnya pemikiran Molinisme? John Anthony Limanto mengantar kita untuk mengenal siapa Molina dan apa itu Molinisme. Obrolan kali ini tak kalah menariknya! Simak dan peroleh berkatnya.

Misi dan Pemuridan adalah dua fondasi kehidupan bergereja. Gereja ada karena misi. Misi bukan sekadar program gereja. Obrolan kali ini menunjukkan pentingnya pemuridan yang intensional dalam kehidupan bergereja. Indikator keberhasilan gereja yaitu bila gereja mampu mempersiapkan jemaat menjadi murid-murid Kristus yang gaya hidupnya menarik orang lain. Bagaimana selanjutnya? Obrolan kali ini diampu oleh Dr. Yuzo Adhinarta, ketua STT Reformed Indonesia dan penggerak pemuridan di tanah air.

Gereja Anda ingin maju? Bagaimana caranya? Pertama, pengajaran dan pembinaan harus mendapat prioritas dalam kehidupan bergereja. Namun, ada sarana yang menjadi katalisator bagi perkembangan komunitas, yaitu statistik. Bagaimana memanfaatkan statistik? Obrolan kali ini dipandu oleh Bodhiya Wijaya Mulya, co-founder  QED Research Consulting, dan temukan pentingnya statistik bagi pertumbuhan gereja.

Berminat? Kontak:

Email: [email protected]

Dunia penuh bencana, di mana Allah? Apakah Allah mampu menyelesaikan problem kejahatan? Apakah Allah mau menyelesaikannya? Pertanyaan ini selalu berkecamuk dalam diri orang beriman. Duta Lumadi, mahasiswa Fakultas Teologi UKDW, mengantar kita masuk ke dalam penelitian yang sedang dilakukan. Dengan memakai perspektif Harold Kushner, Lumadi menunjukkan bahwa pertanyaan ini tidak dapat dijawab secara instan dengan jawaban siap saji. Mari simak obrolan kali ini. 

Terbitnya buku Misiologi Kontemporer: Merentangkan Horison Panggilan Kristiani (2019) dari Asosiasi Teolog Indonesia memberikan arah baru dalam bermisi di tanah air. Kumpulan artikel dalam buku ini menggelorakan arus baru dalam bermisi. Misi tidak dapat dilakukan seperti yang selama ini dipahami. Bersama dua editor buku ini, Rappan Paledung dan Indah Sriulina, admin @Theovlogy mendedah isi buku ini. Simak dan ikuti obrolan kami. Dapatkan pula bukunya! 

Bunuh diri dapat disebabkan oleh banyak sebab. Tetapi penanganan dan antisipasi terhadap bunuh diri niscaya diperlukan. Di sini peran gereja dan pendeta sebagai pemimpin rohani sangat besar. Bagaimana mereka dapat berperan? Obrolan kali ini dipandu oleh Yokhanan Krisda, kandidat Sarjana Sains (Teologi) di Fakultas Teologi UKDW, Yogyakarta. Simak dan dapatkan berkatnya.