Kelompok-kelompok kekerasan seperti FPI, Pemuda Pancasila, menjamur di Indonesia. Umat Kristen dan rakyat Indonesia secara umum sering dibuat resah. Mengapa mereka terus ada? Siapa yang memelihara mereka? Untuk kepentingan apa/siapa? Dalam edisi theovlogy kali ini kita akan menyoroti persoalan ini, dipandu oleh Abdil Mughis, PhD candidate di Asia Institute, University of Melbourne, yang sedang mengkaji topik ini dalam disertasinya. Simak podcast kali ini. 

Bolehkah orang Kristen golput atau tidak memilih dalam Pemilihan Umum? Adakah pertimbangan etis berdasarkan iman Kristen untuk tidak memilih? Bersama kita hadir Pdt. Suarbudaya Rahardian, gembala Gereja Kristen Anugerah Reformed Baptis Jakarta. Melewati pergumulan yang tidak mudah, Pdt. Suar menawarkan sebuah perspektif jikalau orang Kristen hendak memilih untuk tidak memilih. Obrolan kali ini tidak bermaksud memberikan arahan normatif bagi orang Kristen. Namun kiranya setiap orang mengambil keputusan berdasarkan hati nuraninya setelah mengamati secara teliti kondisi bangsa dan negara. 

Sejarah diwarnai dengan peperangan. Adakah yang baik dalam perang? Tradisi Kristen terbagi dalam memahami perang. Ada yang melihat kebaikan dan keniscayaan perang. Ada yang sama sekali menolak perang. Diskusi kali ini menghadirkan Rhesa Sigarlaki yang meneliti mengenai hukum peperangan Amerika Serikat. Tetapi apa pentingnya untuk para teolog dan publik? Jangan lewatkan obrolan menarik kali ini dan temukan jawabannya seturut pergumulan sobat Theovlogy. Selamat menikmati!

Bagaimana mungkin seorang Kristen bekerja purna waktu di sebuah lembaga yang didirikan oleh kaum Buddhis Tzu Chi? Tidakkah ia mengkompromikan imannya demi pekerjaan? Percakapan kali ini berdasarkan pengalaman real Dr. Timothy Athanasios, Kepala Sekolah di salah satu Sekolah Tzu Chi. Dr. Athanasios malahan menggarisbawahi bahwa orang-orang Kristen seharusnya tidak ragu-ragu untuk bekerja sama dengan Buddha Tzu Chi. Ada banyak yang harus dipelajari oleh orang Kristen, khususnya di bidang pelayanan sosial dan pendidikan. Bagaimana selanjutnya? Simak obrolan menarik kali ini. 

Beberapa pekan menjelang Pemilu 2019, Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia mengeluarkan Pesan Pastoral kepada gereja-gereja, mengimbau agar orang Kristen turut mengambil bagian dengan penuh tanggung jawab kepada bangsa dan negara. Diwakili oleh Ketua PGI dari Sinode Gereja Kristen Indonesia, Pdt. Dr. Albertus Patty, pesan ini disampaikan melalui podcast Theovlogy. Meski Pemilu telah lewat, namun pokok-pokok diskusi dalam obrolan kali ini tetap relevan untuk didiskusikan kapan saja. Simak obrolan ini. 

Apa kaitan roh dengan pascamodernisme? Jefri Hinna Maradi, dosen teologi di STT Satya Bhakti, Malang, mengajak kita merenung bersama. Kekristenan diperhadapkan pada relativisme kebenaran. Gerakan Pentakosta pun mengalaminya. Bagaimana menghadapi tantangan zaman ini? Pergulatan yang tidak mudah ini coba dijawab lewat telaah biblis dan teologis. Bagaimana hasilnya? Silakan simak obrolan Theovlogy kali ini. 

Ngapain ngevlog? Apa sih pentingnya ngevlog? Pada obrolan kali ini, para admin sejenak merenungkan apa yang sudah dikerjakan. Apa motivasi ketika kami terjaga sampai malam hari atau bangun di pagi hari? Apakah buah-buah spiritual yang kami dapatkan dengan menyediakan Theovlogy bagi khalayak publik? Refleksi berdasarkan Examen ini bertujuan memperlihatkan bahwa kehidupan kerohanian kami sebagai admin Theovlogy juga diperkaya lewat obrolan-obrolan lintas disiplin yang tersaji dalam podcast ini. 

Pramoedya Ananta Toer adalah penulis kenamaan Indonesia. Karyanya yang sangat terkenal dan mendunia adalah Tetralogi Buru. Serial ini pernah dilarang beredar di tanah air. Obrolan kali ini menghadirkan  Hayyik Sirrul Asror, seorang kyai muda dari Malang, pegiat serta siswa sastra pascakolonial yang akan mendedah Tetralogi Buru dengan kacamata agama dan politik. Sebuah upaya yang menantang dan menarik untuk mengkaji karya Pramoedya dari sudut pandang ini. Apa pentingnya bagi teologi Kristen? Simak percakapan menarik admin bersama bung Hayyik kali ini. 

Apa pentingnya mengenal pesantren? Hidup dalam konteks pluralitas seperti Indonesia, yang diwarnai oleh suasana beragama yang khusus, maka mengenal gaya hidup pesantren tidaklah dapat dielakkan. Karena itu, kali ini admin Theovlogy mendatangkan narasumber yang paham benar apa dan bagaimana hidup sebagai seorang santri.  Muhammad Nashirulhaq, editor Islam Bergerak, studi politik di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, memperkenalkan kepada kita apa makna dan signifikansi pondok pesantren. Apakah pondok pesantren dapat menjadi model pendidikan alternatif dalam modernitas? Temukan jawabannya dalam obrolan kali ini. 

Queer theory banyak ditelorkan oleh bidang sastra ketimbang teologi. Karena itu, dalam obrolan kali ini, Reuven Nathaniel Pinnata, kandidat PhD dalam bidang English Literature di University of Washington, Seattle, WA, untuk memberikan pengantar mengenai seluk-beluk Queer Theory. Apa yang dapat dipelajari oleh para teolog dari disiplin ilmu yang berbeda ini? Simak percakapan yang berbobot ini dan silakan Anda putuskan bagaimana teologi seharusnya memanfaatkan kajian lintas ilmu, khususnya teori queer ini. Selamat menikmati!