Apa dan bagaimana kiprah gerakan Pentakosta dalam percakapan Kekristenan global? Tak dapat dipungkiri, para pemikir Pentakosta banyak muncul dan turut mengayakan percakapan ekumenis. Untuk mendedah topik ini, Pdt. Gani Wiyono, dosen teologi dan dekan di STT Satya Bhakti, Malang, adalah tokoh yang tepat. Pdt. Gani telah banyak berkiprah dalam penyusunan sejarah Pentakosta global dan turut mengambil bagian dalam pelbagai dialog antartradisi. 

Coki Pardede adalah seorang komedian yang membuka diri sebagai seorang agnostik. Bagi banyak orang, keterbukaan ini tidak bisa berterima di kalangan religius di Indonesia. Kaum beragama memusuhi orang-orang yang tengah bertanya dan mencari. Namun, apakah seorang agnostik bukan orang yang percaya, hanya karena ia tidak mau berafiliasi dengan sebuah institusi agama? Sebuah pengakuan yang tulus dapat ditemukan dalam obrolan yang santai kali ini. Justru, kaum beragama mustinya lebih banyak belajar dari para agnostik seperti Coki Pardede. #cokypardede

Apa dan mengapa ada perubahan situs Indonesian Journal of Theology serta apa dan bagaimana mengikuti 2020 Minne Spirituality Young Scholars Award. Dipandu oleh Chief Editor IJT Hans Abdiel Harmakaputra dan Visiting Scholar Adrianus Yosia, keduanya tim perancang website baru Indonesian Journal of Theology. 

Website baru Indonesian Journal of Theology: https://indotheologyjournal.org/index.php/home

Info mengenai Minne Spirituality Young Scholars Award: https://indotheologyjournal.org/index.php/home/announcement/view/1

Pentakosta menjadi salah satu perayaan biasa bagi umat Kristen seluruh dunia. Akan tetapi, apa yang membedakan peringatan Pentakosta kali ini? Di tengah problem pandemi COVID-19 yang melanda seluruh bumi serta pergerakan Black Lives Matter pasca-kematian George Floyd di Minneapolis, MN, umat Kristen ditantang untuk merenungkan ulang Pentakosta. Simak obrolan bermakna bersama admin @Theovlogy kali ini.  

Tipologi klasik pluralisme, inklusivisme, dan eksklusivisme sampai saat ini masih diikuti oleh banyak pemuka agama. DI mana kelemahan tipologi ini? Masihkah tipologi ini harus tetap dipertahankan? Dalam obrolan kali ini, kita akan dipandu oleh Dr. Hans Abdiel Harmakaputra.   Dr. Hans Abdiel Harmakaputra menyelesaikan studi doktoral dalam Teologi Komparatif di Boston College, Boston, MA, USA. Mulai semester baru 2020 ini, Dr. Hans akan menjadi Visiting Assistant Professor dalam bidang Comparative Theology and Islam-Christian Relations di Hartford Seminary, CT. 

Yerusalem, kota tiga agama selalu dalam pergolakan. Diserang 55 kali, diduduki 44 kali di sepanjang sejarah, diklaim sebagai kota suci oleh tiga agama Abrahamik, semua ini membuat Yerusalem sebuah situs kontroversial. Dalam obrolan ini, Hamzah Saddam, alumnus kebudayaan dan peradaban Islam di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, mendedah pentingnya sejarah Yerusalem. Lensa sejarah yang diambil adalah seputar Kerajaan Yerusalem, sampai 1187 M.

Proposisi kebenaran bukanlah satu-satunya cara berteologi. Teologi juga dapat dimulai dari karya seni, salah satunya puisi. Namun, tidak semua orang dapat menikmati puisi. Akan tetapi, dua pemrasan kali ini, Daniel Sihombing dan Yasuo Huang, memberikan suara yang lain: keindahan puisi tidak terletak pada pilihan kata yang berbunga-bunga dan sulit dipahami, namun dekat pada realitas, menukik tajam pada kenyataan sosial, dan menyerukan perubahan. Terlahirlah karya bersama Puisi Pembebasan. Mari simak percakapan seputar buku "Puisi Pembebasan" karya Yasuo Huang dan Daniel Sihombing bersama penulis dan admin @Theovlogy.   

Pranala buku (sila diunduh gratis): https://tinyurl.com/puisipembebasan

Slogan "Tidak ada keselamatan di luar Gereja" adalah posisi soteriologi Gereja Katolik Roma. Para Protestan tidak setuju. Bagi mereka, Kristus adalah satu-satunya pokok keselamatan dan di luar Kristus tidak ada keselamatan. Apakah problemnya selesai sampai di sini? Apakah benar kemudian Gereja Katolik memegang pemahaman pertama? Apakah benar Gereja Protestan tidak mengakui pula keselamatan harus melalui gereja? Masalah ini tidak sesederhana yang dibayangkan. Mari simak obrolan admin kali ini.  

Tamu spesial: Elia Maggang, Ph.D. (cand.) di The University of Manchester, UK.

Ada apa di balik percakapan mengenai pembelaan iman? Apa kait-mengaitnya dengan gender dan ras? Mari kita menelusur di mana keterkaitan ketiganya. Percakapan ini akan dipandu oleh admin @Theovlogy dan dipantik oleh Perdian Tumanan dan Adrianus Yosia.

Pdt Victor Rembeth adalah pendeta Gereja Baptis Indonesia yang saat ini mengabdikan dirinya di dunia penanggulangan bencana melalui sinergi antar agama. Penerina Chevening di Univ Birmingham dan alumnus UK Sanata Dharma ini pernah mengomandoi unit Disaster Risk Reduction di UN Indonesia dan World Economic Forum Indonesia. Saat ini mengabdi di Save the Children Indonesia sbg Google Project Director utk Disaster Risk Reduction, di samping menjadi Ketua Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia.