Dalam kegundahan karena tragedi global yang disebabkan COVID-19, gereja pun memiliki respons yang berbeda-beda. Sebagian pemimpin menganjurkan agar umat tetap beriman dan bergantung pada pertolongan Allah. Sebagian melihat bahwa kita sedang berada di dalam ujian ilahi. Sebagian lagi menganjurkan bahwa kita seharusnya berserah kepada kedaulatan Allah. Tepatkah respons-respons ini? Lalu, di mana Allah saat COVID-19 melanda? Apa yang Allah kerjakan? Bagaimana seharusnya memandang kepada Allah? Dari lensa teologi trauma, obrolan kali ini akan mengantar kita untuk melihat pandemi ini secara leih bening. Obrolan akan dipandu oleh Dr. Septemmy E. Lakawa.
Dr. Septemmy Eucharistia Lakawa, Th.D. adalah Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta. Menyelesaikan Doctor of Theology di Boston University School of Theology, Boston, MA, USA, pada tahun 2011, dan pernah menjadi anggota termuda di Central Committee, World Council of Churches, Geneva, Swiss. Minat riset adalah misiologi, teologi trauma, teologi feminis, dan ekumenisme.