Fluent Fiction - Indonesian:
Guided by Lantern Light: Bayu's Journey at Gunung Bromo Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-02-09-23-34-02-id
Story Transcript:
Id: Bayu berdiri di tengah gerimis lembut yang membasahi desa Gunung Bromo.
En: Bayu stood in the midst of the gentle drizzle that wet the village of Gunung Bromo.
Id: Di sekitar, suasana Tahun Baru Imlek terasa begitu meriah.
En: Around him, the atmosphere of the Tahun Baru Imlek felt so festive.
Id: Lampion merah menggantung di jalan-jalan sempit desa, menerangi wajah-wajah penuh semangat penduduk yang bersiap merayakan malam istimewa ini.
En: Red lanterns hung on the narrow village streets, illuminating the eager faces of the residents who were preparing to celebrate this special night.
Id: Namun, Bayu hanya bisa memikirkan keamanan kelompok tur yang dipandunya, terutama Sari.
En: However, Bayu could only think about the safety of the tour group he was leading, especially Sari.
Id: Sari dan Rina baru tiba dari kota.
En: Sari and Rina had just arrived from the city.
Id: Mereka penuh energi dan keingintahuan tentang alam Gunung Bromo.
En: They were full of energy and curiosity about the nature of Gunung Bromo.
Id: Sari memegang kamera, tidak sabar untuk menangkap keindahan gunung itu.
En: Sari held a camera, impatient to capture the mountain's beauty.
Id: "Foto-foto ini akan menjadi luar biasa," katanya bersemangat, memandang puncak gunung yang tersembunyi di balik kabut tebal.
En: "These photos will be amazing," she said excitedly, looking at the peak of the mountain hidden behind thick fog.
Id: "Jangan terlalu bersemangat, Sari," ujar Bayu memperingatkan.
En: "Don't get too excited, Sari," Bayu warned.
Id: "Makin tinggi kita mendaki, udara makin tipis.
En: "The higher we climb, the thinner the air gets.
Id: Kau harus hati-hati.
En: You must be careful."
Id: "Rina, meski lebih muda, tampak lebih berani.
En: Rina, though younger, seemed more daring.
Id: "Aku ingin melihat puncak, Bang Bayu.
En: "I want to see the peak, Bang Bayu.
Id: Itu impianku!
En: It's my dream!"
Id: " serunya penuh semangat.
En: she exclaimed enthusiastically.
Id: Bayu hanya bisa menghela napas, memikirkan pentingnya keselamatan mereka.
En: Bayu could only sigh, contemplating the importance of their safety.
Id: Di antara tarian kabut dan hujan yang turun lembut, mereka memulai pendakian.
En: Amidst the dance of fog and gently falling rain, they began the climb.
Id: Awalnya, semuanya berjalan lancar.
En: At first, everything went smoothly.
Id: Bayu memandu mereka menyusuri jalur yang licin dengan hati-hati, bercerita tentang legenda-legenda lokal yang membuat keduanya terpukau.
En: Bayu guided them carefully along the slippery path, narrating local legends that fascinated the two.
Id: Namun, saat mereka mulai mendekati ketinggian lebih, Sari tiba-tiba merasa pusing dan mual.
En: However, as they started approaching higher elevations, Sari suddenly felt dizzy and nauseous.
Id: Bayu mengenali gejala itu.
En: Bayu recognized the symptoms.
Id: "Penyakit ketinggian," gumamnya dalam hati.
En: "Altitude sickness," he muttered to himself.
Id: Wajah Sari kini pucat, dan ia terlihat semakin lemah.
En: Sari's face was now pale, and she looked increasingly weak.
Id: "Rina, kita harus turun sekarang," kata Bayu tegas.
En: "Rina, we have to go down now," said Bayu firmly.
Id: "Sari butuh bantuan.
En: "Sari needs help."
Id: ""Bayu, tolong, aku hanya butuh sedikit waktu lagi untuk mencapai puncak," bantah Rina, suaranya bercampur antara ketakutan dan keinginan.
En: "Bayu, please, I just need a little more time to reach the peak," Rina protested, her voice mixed with fear and desire.
Id: Tapi Sari mulai terhuyung, dan Bayu tahu tidak ada waktu lagi.
En: But Sari began to sway, and Bayu knew there was no time to waste.
Id: Mengambil tindakan cepat, Bayu menurunkan Sari ke tanah dengan lembut.
En: Taking swift action, Bayu gently lowered Sari to the ground.
Id: "Tarik napas pelan, Sari," katanya sambil memeriksa denyut nadinya.
En: "Breathe slowly, Sari," he said while checking her pulse.
Id: Dengan tenang, ia menjelaskan kepada Rina pentingnya kembali ke desa untuk mendapatkan pertolongan.
En: Calmly, he explained to Rina the importance of returning to the village for assistance.
Id: Rina akhirnya menyerah, melihat kakaknya berjuang mengatasi kondisi tak biasa ini.
En: Rina finally gave in, seeing her sister struggle with this unusual condition.
Id: Bersama-sama, mereka membantu Sari kembali turun, melawan hujan yang semakin deras.
En: Together, they helped Sari back down, battling the increasingly heavy rain.
Id: Bayu fokus sepanjang perjalanan turun, memastikan setiap langkah dilakukan dengan hati-hati.
En: Bayu focused throughout the descent, ensuring every step was taken carefully.
Id: Setibanya di desa, Sari segera mendapat perawatan.
En: Once they reached the village, Sari immediately received treatment.
Id: Bayu merasa lega ketika melihat warna di wajah Sari mulai kembali.
En: Bayu felt relieved when he saw the color returning to Sari's face.
Id: "Nah, lebih baik, kan?
En: "There, isn't that better?"
Id: " Bayu tersenyum hangat saat Sari bisa duduk dengan tenang.
En: Bayu smiled warmly as Sari was able to sit calmly.
Id: Rina menggenggam tangan kakaknya, berterima kasih kepada Bayu.
En: Rina held her sister's hand, thanking Bayu.
Id: "Makasih ya, Bayu.
En: "Thank you, Bayu.
Id: Tanpa kamu, mungkin kami tidak akan selamat," ujar Sari dengan lemah lembut, matanya memperlihatkan rasa syukur yang dalam.
En: Without you, we might not have made it," Sari said softly, her eyes revealing deep gratitude.
Id: Perasaan hangat memenuhi hati Bayu.
En: A warm feeling filled Bayu's heart.
Id: Saat malam Imlek berlalu, pesta lampion bersinar di atas mereka, Bayu menemukan jawaban atas keraguannya.
En: As the Imlek night passed, the lantern festival shone above them, Bayu found the answer to his doubts.
Id: Keinginan untuk melindungi dan berbagi kecintaannya terhadap gunung-gunung ini tumbuh kuat di dalam dirinya.
En: The desire to protect and share his love for these mountains grew strong within him.
Id: Gunung Bromo kembali tenang saat mereka menatap lampion merah yang naik ke langit cerah.
En: Gunung Bromo returned to tranquility as they watched the red lanterns rise into the clear sky.
Id: Bayu tahu, ia akan terus memandu lebih banyak orang, menjaga mereka, dan membagikan keindahan tanah kelahirannya.
En: Bayu knew he would continue to guide more people, keeping them safe, and sharing the beauty of his birthplace.
Id: Dengan hati penuh semangat baru, ia memutuskan untuk tidak lagi meragukan jalannya.
En: With a heart full of renewed spirit, he decided to no longer doubt his path.
Vocabulary Words:
- midst: tengah
- drizzle: gerimis
- atmosphere: suasana
- festive: meriah
- illuminating: menerangi
- eager: bersemangat
- capturing: menangkap
- beauty: keindahan
- peak: puncak
- fog: kabut
- ascend: mendaki
- daring: berani
- contemplating: memikirkan
- elevations: ketinggian
- dizzy: pusing
- nauseous: mual
- symptoms: gejala
- altitude sickness: penyakit ketinggian
- swift: cepat
- pulse: denyut nadi
- assistance: pertolongan
- descend: turun
- relieved: lega
- gratitude: rasa syukur
- lanterns: lampion
- tranquility: tenang
- renewed: semangat baru
- doubts: keraguan
- path: jalan
- narrating: bercerita