Mau sampai kapan kita terus akan bertikai ?. Dalam ajaran Islam, "perbedaan" itu dibolehkan, namun perpecahan dan pertikaian itu dilarang.  Mengapa Ummat Islam dan bangsa Indonesia dilarang berpecah belah ?   Menurut Al-Fakir antara lain : 1. QS.3/Ali Imran ayat 102, kita diperintah Allah SWT untuk bersatu, dan dilarang untuk berbecah belah.,      kedua    2. Mari kita jujung tinggi Persatuan dan kesatuan, khususnya Ummat Islam, ibarat tubuh, ada satu bagian  merasakannhya. 3. Mari kita renungkan "Berapa banyak kelompok yang kecil, dapat mengalahkan kelompok yang besar, karena tidak bersatu.

Mari junjung tinggi "Persatuan dan Kesatuan Bangsa"  baik terhadap yang seiman dan se-agama, maupun terhadap yang beda Iman dan beda Agama. Karena pada hakekat nya . Kita Semuannya bersal dari Kakek Moyang yang satu yaitu : Adam Alaikish shalan.

"Sebentar lagi akan lewat dihadapan kita seorang laki-laki calon Penghuni Surga" demikian ungkapan Nabi yang disampaikan dihadapan Sahabat-sahabat besar, selama 3 (tiga) hari berturut-turut. Sehingga seorang Sahabat yang bernama, Abdullah Bin Amer Bin 'Ash, penasaran terhadap orang yang selama tiga hari berturut-turut disebut oleh Nabi SAW, "sebentar lagi akan lewat dihadapan kita, seorang laki-laki calon Penghuni Surga".

Akhirnya, Abdullah Bin Amer Bin 'Ash, menginap selama 3 (tiga) malam di rumah seorang Sahabat Anshor itu, untuk melihat dan meneliti, "amalan apakah yang dikerjakan oleh orang yang disebut Nabi SAW, sebagai seorang calon Penghuni Surga".

Ternyata amalannya adalah " TIDAK PERNAH memiliki RASA IRI, RASA DENGKI dan RASA HASAD terhadap Orang lain" Ternyata, amalan-amalan hatilah, yang bisa mengantarkan orang menjadi "calon Penghuni Surga.  Sholeh individual dan Sholeh Sosial. Wallahu 'Alam Bish-Shawab.

Imam Jalaluddin Ash-Shuyuti, dalam Kitab "Asbah Wannadhoir", mengemukakan Kaedah Fikih yang berbunyi " Al-Muta'addi Afdholu Minal Qaashir"  Amal ibadah yang memiliki manfaat umum dan luas, lebih utama daripada Amal ibadah yang memiliki manfaat terbatas (pribadi-individu). Dalam bahasa sehari-hari sering disebut dengan "Sholeh Sosial lebih utama daripada Sholeh Individual, walau untuk menjadi sholeh sosial, haruslah terlebih dahulu menjadi sholeh individual"..

Kisah kali ini, mengenai sedekahnya Seorang Tabiin, di tahun 180 Hijriyah bernama  Abdullah Bin Mubarok, yang bersedekah terhadap seorang ibu dan keluarganya yang kelaparan karena sudah 3 (tiga) hari tidak makan, "diterima Allah" Sehingga terlambat pergi haji. Hal ini menunjukkan haji yang wajib  seumur hidup itu hanya satu kali. Sedang haji-haji berikutnya adalah bersifat Sunnah saja, sehingga akan lebih baik bila, dana haji sunnah itu di alokasikan untuk kepentingan  membantu Saudara kita yang kelaparan, kesulitan dan atau terhimpit hutang untuk membeli bahan makanan. Wallahu 'alam.

Syekh Syihabuddin Al-Qalyubi, dalam Kitab "An-Nawadhir" menceritakan tentang kisah menarik tentang "Pergi hajinya seorang Tabiin bernama Abdullah Bin Mubarok". Pada tahun 180 H (+/- 1200 thn lebih yll), dalam perjalanan menuju Kota Makkah untuk berhaji, Abdullah bin Mubarok, sesampainya di kota KUFAH, melihat seorang wanita yang sedang mencabuti bulu bebek, ditempat sampah disamping kandang bebek. Dalam benaknya "ini kemungkinan bebek bangkai". Karena penasaran dan untuk meyakinkan apa yang dilihatnya. Maka bertanyalah Abdullah Mubarok kepada si ibu tadi "Wahai kisanak, bebek yang engkau cabuti bulunya itu  " هل هذه ميتة أم مذبوحة" bebek yang mati menjadi bangkai atau bebek yang mati kerena disembelih ? " Si ibu tadi menjawab :" Ini bebek bangkai dan aku akan memasaknya dan memakannya dengan anak-anakku.

Abdullah menjelaskan Bukankan Allah SWT telah mengharamkan memakan bangkai dan engkau di negeri ini malah mau memakannya ? Ini bukan urusanmu Tuan. Sesungguhnya aku dan anak-anakku sudah tiga hari tidak menemukan makanan yang bisa dimakan. Jawab si Ibu.  Lalu siibu tadi pergi, Abdullah mubarok kehilangan jejak. Baru kepikiran ingin membantunya setalah si ibu tadi pergi dengan membawa bangkai bebek. Berhari-hari Abdullah mencari rumahnya. Setelah "ketemu rumahnya", ia sedekahkan seekor keledai lengkap dengan perbekalan makanan, pakaian dan alat memasak yang ada diatas keledai yang di sedekahkan. Ketika ia akan melanjutkan perjalan untuk berhaji, ternyata waktu haji telah usai. Kelihatan dari jauh bahwa arus balik, orang yang telah mengerjakan haji makin dekat dan akhirnya, Abdullah ikut rombongan pulang ke negerinya,  ke rumah ke kampung halamannnya. Beliau "tidak melaksanakan ibadah haji" tetapi orang-orang mengucapkan selamat telah menunaikan ibadah haji. Mengapa...?"

Kaedah Fiqih mengatakan " Al-Muta'addii Afdholu minal Qaashir" Amal ibadah yang membawa efek luas, membawa efek sosial yang luas, lebih utama daripada ibadah yang hanya membawa efek terhadap individu yang mengerjakannya".

Ikuti kisah ini, dengan mendengarkan sampai tuntas "spotify" ini. Abdullah Bin Mubarok : DIHAJIKAN MALAIKAT ??? Semoga Allah menjadikan kita, tidak hanya sholeh individual, tapi juga SHOLEH SOSIAL. Aamiin YRA. Be a good citizen  and be a good moslem. Wallahu 'alam.   Wallahul Muwaffiq Ilaa aqwamith-thorid. Wassalamu 'alaikum. 

Allah telah menjadikan pada harta kita itu  ada hak untuk orang fakir, orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan.  Sebagaimana Firman Allah Q.S. 51 ayat 19 :" Dan dalam harta benda mereka (termasuk kita)  ada hak bagi orang-orang miskin yang meminta-minta dan orang-orang miskin yang tidak meminta-minta, karena mereka memelihara kehormatannya". 

Perintah berkurban didasarkan pada QS.108/Al-Kautsar : 2 " Dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah untuk mendekatkan diri kepada Allah", dan Hadist dari Bunda Aisyah RA :"Tidak ada amalan anak cucu Adam di hari idul adha yang paling dicintai Allah, daripada mengalirkan darah hewan qurban....dst" (HR Ibnu Majah No.312 dan Tirmidzi No.1493). Jumhur ulama, berkurban itu sunnah muakkadah, sunnah yang sangat dianjurkan, walau ada ulama yang berpendapat "wajib". Karena itu, saya mengajak diri saya dan Para pendengar semua :" Jika kita mampu jangan sampai tidak berkurban". Wallahu a'lam Bish-Showab.

Quran, 39th Surah, Az-Zumar V.53 Allah Says : "Don't despair of Mercy of Allah". The Quran forbids people to give up, forbids people to hopeless, forbids people to despair. The complete of Verse 53, Az-Zumar ; " Say, O 'Ibaadii, My slaves who has transgressed against themselves, by sinning, (by committing evil deeds and sins). Don't despair of Mercy of Allah. Indeed, Allah forgive All sins. In deed, It is He (Allah) who is forgiving, the Merciful"

In another verse, 12th Surah, Yusuf V.87 Allah Says :" And despair not of the spirit of Allah. Don't despair of Mercy of Allah. Surely, No one despairs of Allah's Mercy, except the people who disbelieve ( the unbelieving people)". The wisdom from the prohibition of despair, it means   Allah guarantees there is a hope and way out of the problems. Mentioned in the quran, 94th surah, Asy-Syarkh, V.5-6, Allah Says :"Verily, with hardship comes ease. With hardship, comes more ease" And Allah says :"And My Mercy embraces all things " (Quran, 7th Surah, Al-'Araf V.156).

My dear audience, my dear listeners. Allah loves us very much. Every trial must be a way out. Obey the laws and regulations in your country. Be a good citizen and be a good moslem.  Be a caller of goodness, not enough to be a good person. Wallahu 'alam. 

Have you ever thought that one day you will taste death ? this question is a good question for everyone, for everybody, for you and us. Because in the Quran, 3rd Surah, V.185, Allah Says :" Every soul will taste death, every soul shall will taste death ". Muslim will taste death, non-muslim will taste death, believer will taste death, non-believer will taste death. Rich people will taste death, poor people will taste death, Kings will taste death, So every soul will taste death.

Death in Islam is the termination of worldly life and the beginning of afterlife. Quran 7th Surah, Al-'Araf V.34, Allah says :" To every nation a term (and for every nation is a term). So when their term (their time) has come they will not remain behind an hour. " When their term comes they will not able to postpone (it), by (single) hour,  an hour or a moment. Nor will they put (it) forward. The big question "Have you ever thought that one day you will taste death ?" 

I have some questions. Did you have "IMAN" ? Did you have "At-TAQWA" ?  Quran, 2nd Surah, Al-baqarah V.197 in the last verse, " And take a provision (with you) for the journey, for Akhirah. But the best provision is "At-Taqwa", Piety and Righteousness. Laa - ilaa-ha- illa- Allah. Muhammad- Rasool- Allah. There is no God, but Allah, Muhammad S.A.W. is the messenger of Allah. Obey the laws and regulations in your country. Be a good citizen and be a good muslim. Be a caller of goodness not enough to be a good person. May Allah always be with you. Wallahu 'alam Bish-Showab.

Islam is very beautiful. The beauty of Islam can be seen from the Holy Book, from the Quran. The 80th surah of Quran, 'ABASA, V.24, Allah Says : " Then, let men look at his food", Let's pay attention to his food. Scholars, interpreter of the Quran, explain that  the word " فلينظر "  How did Allah  create and grow the food plant for mankind ?   In another Verse, the 56th Surah of the Quran, Al-Waqi'a  V. 63 - 64, Allah Says : "Have you ever noticed the seeds you planted ?  Is it you that make it grow or are We (Allah) the Grower ?

This question is an afterthought for us  to introspect our-self. In another verse, Al-Waqi'a V. 68-69, Allah Says :" Have you ever noticed the Water that you drink ?  Is it you who cause it from  the rainclouds to come down, or are We (Allah) the Causer of it come down ?"  Allah's questions become an afterthought for  us, in order we know Who We are ? in order we know  Who are we ? Who am I and Who are you ?. Now, we know that we are human, we are mankind. So, We should be grateful to Allah, grateful to Almighty God, We should be thanks to Allah Rabbul 'Alamin (The Lord of the 'Alamin, mankind and all that exists.

Be a good citizen, be a good moslem. Be a caller of goodness, not enough to be a good person.  May Allah always be with us. Wallahu 'alam bish-shawab.

Islam is very beautiful. The beauty of Islam can be seen from the Holy Book (The Quran). In the 2nd Surah of Quran, Al-Baqarah V. 168 ; " O mankind ! Eat of that  which is lawful and good on the earth." This verse very clear,  Allah invites  all mankind, all the people, all nation. Moslem and non-moslem. Believers  and non-believers. To eat halal food and good food. In Islam is called "Halal and thoyyib, حللا طيبا" . The "word" حلال  in Arabic means "permitted" or "lawful". It is used to reference any behavior or object that is permitted under Islamic Law.

"Halal food" are foods that are allowed to be consumed under Islamic Law. The food are not permitted are called "Haram", meaning "forbidden" in Arabic. Based on, Quran 2nd surah, Al-Baqarah V.173 "He has forbidden you only the Maytata (dead animals), and blood, and the flesh of swine, and that which is slaughtered as a sacrifice for others than Allah ( or has been slaughtered for idols., etc., on which Allah's Name has not been  mentioned while slaughtering).  And based on, 5th Surah, Al-Maidah V.90 " الخمر "  intoxicants ( all kinds of alcoholic drinks ),  intoxicating drinks.

There are some question to be ponder : 1. Is it healthy to eat dead animals ? 2. Is eating blood healthy ?  3. Is it healthy to eat pork, flesh of swine ?  4. Is it healthy to drink intoxicating drinks ? . If you think that is not good  for your health. Why  don't you switch to choosing Halal Food and to stay away from intoxicating drinks ? Halal is my lifestyle 3x. Be a good citizen, be a good moslem.  Be  a caller of goodness not enough to be a good person. May Allah be with us. Wallahu 'alam Bish-Showab.

To answer this question, at least we will quote three verses of the Quran as evidence that Muhammad the Messenger of Allah has been sent for all mankind. First, 21st Surah, Al-Anbiya, V. 107. Allah Says " And We (Allah)  sent you (O Muhammad SAW) not but as a mercy for the 'alamin (mankind, jinns and all that exists).  According to Scholar Asy-Syaukani in His Tafseer Quran, "Fatkhul Qadir" Book Three, p.534, Darul Kutub ilmiya, Libanon.  That رحمة للعالمين اي رحمة لجميع  الناس  it mean Mercy for all mankind, for all the people and for all the exists.

The second evidence, 34th Surah of the Quran, SABA V.28. Allah Says :"And We have not sent you (O Muhammad) except as a giver glad tidings and a warner to all mankind, but most of men know not ". In this verse, it is expressly stated  that كافة للناس  to all mankind, not only sent to the Arabs or certain nation, but to All Mankind.   This verse is very clear, that Muhammad the Messenger of Allah has been sent to all mankind, to all the exists.

The third evidence, 7th Surah, Al-'Araf.V.158, Allah Says :" Say (O Muhammad), "O mankind ! Verily, I am sent to you all as the Messenger of Allah". This verse very clear, God (Allah) commands  to the Messenger of Allah, to say "That  O Mankind ! Verily, I am sent to you all". As conclusion that Muhammad SAW of the Messenger of Allah has been sent to all mankind. Not only sent to the Arabs or certain nation. Be a good citizen, be a good moslem.  Be a caller of goodness not enough to be a good person. May Allah to be with us. Wallahu 'alam bish showab.