Youtube Live: https://www.youtube.com/watch?v=mWRRm4YZLK0&t=223s Join Periplus Online Book discussion BREATHLESS with Jennifer Niven, Bestselling Author of  'All The Bright Places', Wednesday, October 21st 2020, 7 P.M - 8 P.M (Indonesia) | Author: Jenniver Niven https://www.periplus.com/p/9780593308417/breathless | Moderator: Anggie Marthin (Content Creator & Book Enthusiast) | https://is.gd/7a6qIM ~ Media Partner: Kumparan https://kumparan.com/periplus | Goodreads: https://www.goodreads.com/author/show/45592.Jennifer_Niven Website: https://www.jenniferniven.com/ 

Forum Diskursus Filsafat IV | Kematian massal merupakan salah satu fenomena yang dihasilkan oleh #Covid19. Meskipun pada umumnya orang mengatakan bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan, namun sifat massal dari kematian akibat Covid-19 bisa jadi mengubah pandangan orang tentang kematian. Bagaimana filsafat mendiskusikan tentang kematian, dan bagaimana pandangan-pandangan #Heidegger dan #Bauman tentang kematian dapat dipakai untuk mencermati kematian massal akibat Covid. Diskusi ini akan diadakan oleh IKAD bekerja sama dengan Periplus. Narasumber: Reslian Pardede (Alumna STF Driyarkara), Hendar Putranto (Alumnus STF Driyarkara), Moderator: David Tobing (Alumnus STF Driyarkara), Sabtu, 17 Oktober 2020, Pk.16.00 s/d Pk. 17.30 WIB

Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=i_F4qGjc1_0 | Is Humankind truly KIND?  Bregman, the author, make the idea of Thomas Hobbes and Jean-Jacques Rousseau face-to-face. The Leviathan - account of human nature - concept by Hobbes about 'War Of All Against All' brings impacts on the pessimism of live itself. This leads humanity to lay the human nature at authority to create order.  Hobbes with his Leviathan theory believed that humans lived in a state of war of all against all, and hence needed an authority to create order. Meanwhile, Rosseau with his Social Contract, believed that a legitimate political authority may put the society in a state far worse than the good one, instead! 

The Diverse Flavours of Indonesia bersama William Wongso dan Tim Hannigan https://www.youtube.com/watch?v=1f5ol1bbkjQ Bertitik tolak dari sejarah bangsa Indonesia dan kekhasan rempah-rembah sebagai kekayaan kita, Periplus Open Mind mengajak kita untuk mensyukuri dan mencecap kebhinekaan citarasa makanan, budaya, dan kearifan lokal yang begitu sedap dalam keINDONESIAan, bersama: Dr. Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan), William Wongso (Indonesian Cullinary Maestro), Tim Hannigan (penulis buku A Brief History of Indonesia) dan Ade Putri Paramadita (Cullinary Story-Teller). Buy Now: https://www.periplus.com/p/9789798926327

Hari-hari Terus Berlalu. Tiada pernah berhenti. S'ribu rintang jalan berliku. Bukanlah suatu penghalang // Hadapilah segala tantangan. Mohon Petunjuk yang kuasa. Ciptakanlah Kerukunan Bangsa. Kobarkanlah, dalam dada. Semangat jiwa Pancasila. //Reff: Hidup tiada mungkin Tanpa perjuangan, Tanpa pengorbanan, Mulia adanya, Berpegangan tangan, Dalam satu cita, Demi masa depan, Indonesia Jaya https://www.youtube.com/watch?v=1f5ol1bbkjQ (Periplus.com)

Narasumber: Ibu Shirley Suhenda & Ibu Dewi Normawati - Alumna STFD. Forum Diskursus Filsafat Ikatan Alumni STF Driyarkara | "Lahirnya Subjek yang Dibidani oleh Covid-19: Dalam Kerangka Pemikiran Adam Smith dan Thorstein Veblen." Apa yang bisa direfleksikan oleh Filsafat dalam melihat perubahan perilaku manusia selama masa pandemi?

NARASUMBER: 1. Prof. Dr. Anita Lie, M.A., M.Ed. 2. A. Prasentyantoko, S.E., M.Sc., Ph.D. ~ Kamis, 30 April 2020; Pukul 10:00 – 11:00 WIB. ~ Full Video Open Mind Series: Part 1: https://youtu.be/W6UwLI1CUzc ~ Part 2: https://youtu.be/iLBsxMFJ_dI  ~ "Open Mind adalah sebuah program diskusi yang diselenggarakan oleh Periplus. Tema-tema yang diangkat dalam Open Mind terkait dengan pendidikan dan isu-isu kemasyarakatan yang relevan. Program ini hadir untuk membuka cakrawala wawasan para pemirsanya. Meskipun tema-tema yang diangkat cukup serius, diskusi Open Mind dikemas dalam suasana akrab seperti perbincangan antarsahabat. Program ini hadir seturut misi Periplus untuk turut meningkatkan literasi (dalam artian luas) Putra-Putri Ibu Pertiwi." #OpenMind #PeriplusBerbagi #COVID19

"Kartini: The Complete writings, 1898 – 1904, yang diterbitkan Monash University Publishing tahun 2013. Buku ini merupakan koleksi lengkap semua surat, tulisan, dan artikel karya Kartini termasuk yang belum pernah dipublikasikan." Link Pemesanan Buku: https://www.periplus.com/p/9781922235107/kartini-the-complete-writings-1898-1904

#Repost @natgeoindonesia ~ "Singkap Misteri Kotak Kartini dan  Surat-surat yang Hilang"  Buku "Door Duisternis Tot Licht" terbit pada 1911. Buku itu berisi  kumpulan surat-surat Kartini yang disusun oleh Jacques Henri Abendanon.  Tampaknya, Abendanon sengaja menghilangkan aspek hubungan pribadi antara  Kartini dan keluarganya.  Armijn Pane memilah kembali kumpulan sutat itu dan menyuntingnya untuk  buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang terbit pada 1922.  Belakangan, Joost Cote, sejarawan Monash University di Melbourne,  meneliti kehidupan Kartini selama dua dasawarsa. Hasil penelusurannya  bertajuk "Kartini The Complete Writings 1898-1904" terbit pada 2014. Dia  menyertakan surat-surat Kartini yang hilang.  Rumah Kartini dan National Geographic Indonesia menyingkap teka-teki  "Kotak Jahit" di Museum RA Kartini Rembang pada 2018.  Kartini telanjur hanya dikenal sebagai sosok pejuang hak-hak perempuan.  Kotak dan surat-surat yang hilang itu mengungkapkan semangat dan wajah  baru sang Raden Ayu yang nyaris terlewat.  Jati diri Kartini manakah yang belum banyak kita kenal? Apabila kita  mengaitkannya dengan semangat Kartini dalam pelestarian budaya,  bagaimana kabar pembatik di Rembang-Lasem pada masa pagebluk ini?  #NatGeoIndonesia #15TahunNatGeoIndonesia #PerempuanUntukPerubahan  #BerbagiCerita #peripluscatalog #periplus #Indonesia