[Trigger Warning: miscarriage, death] Kehilangan tidak terbatas seputar kematian. Kehilangan juga bisa tentang hilangnya pekerjaan, hilangnya benda-benda berharga, hilangnya pertemanan oleh karena sebuah kesalahpahaman, atau bisa juga tentang hilangnya kebebasan dan rasa aman oleh karena pembatasan sosial besar-besaran yang saat ini hampir semua manusia di dunia rasakan. Itu semua adalah juga sebuah kehilangan. Kehilangan bisa juga tentang hilangnya kepercayaan oleh karena perselingkuhan, hilangnya kebersamaan oleh karena perceraian, atau hilangnya kebahagiaan oleh karena tantangan hidup yang terlalu berat ditahan. Kehilangan adalah apa yang tadinya ada menjadi tidak ada. Dan segala bentuk kehilangan, sama-sama menyakitkan.
Ketika gw mengetahui misalnya temen atau seseorang baru saja kehilangan, terutama kehilangan seseorang yang tidak bisa kembali lagi, biasanya gw tidak berani berkata banyak. Karena gw tau tidak ada satupun kata-kata yang mampu meringankan duka kehilangan yang mereka rasakan. Gw memilih sepotong kalimat yang sederhana "Please let me know if there is anything I can do to help you." - tolong kasih tau gw kalau ada yang bisa gw lakukan buat lo." kalimat sederhana yang diisi sebuah harapan bahwa itu setidaknya bisa membuat mereka merasa gw bersama mereka di saat susah. Mereka membutuhkan ruang dan kesempatan untuk bersedih, jadi biarkan mereka bersedih. Biarkan mereka menangis, biarkan mereka merasakan segala dinamika emosi yang harus dilewati, dan kita cukup terus berdiri di belakangnya dan memastikan mereka tidak jatuh sendiri.
-------------------------
Mengetahui soal 5 tahap berduka ini tidak hanya bisa membantu mereka yang mengalami kedukaan, tapi juga membantu kita selagi mendampingi mereka yang baru saja kehilangan. 5 Tahapannya yaitu Fase Penyangkalan, fase kemarahan, fase penawaran (atau bargaining), fase depresi, dan akhirnya fase penerimaan. Di tahap akhir atau tahapan penerimaan, seseorang akhirnya memiliki kemampuan untuk memaafkan dan menerima bahwa hidup harus lagi dilanjutkan. Acceptance bukan memaksakan diri untuk memiliki pikiran positif, melainkan menemukan kemampuan untuk berpikir rasional dan realisitis. Goal akhir sebuah fase penerimaan adalah bukan tentang melupakan atau rasa sakit yang sengaja diabaikan, tapi lebih kepada bagaimana maju ke depan sambil menata kembali pikiran tentang apa yang akan dilakukan di masa depan.
Kenangan itu tetap ada, kenyataan tetap tidak berubah, dan sakit itu masih kadang terasa, tapi setidaknya kita sudah berhasil kembali kepada jalan yang seharusnya diteruskan. Kelima tahapan berduka ini tidak ada patokan tentang harus berapa lama dan sampai kapan. Bisa 2 minggu, 2 tahun, atau mungkin 2 bulan. Dan itu tidak apa-apa. 5 tahapan itu juga tidak mengartikan sebuah urutan. Mungkin hari ini kita sampai di tahapan penerimaan, tapi besok bisa saja kita memasuki lagi tahapan penyangkalan. Hari ini mungkin kita sudah bisa dengan ikhlas menerima, tapi besok, bisa saja kembali pada tahapan depresi yang penuh air mata. Pada intinya siapa saja berhak mengambil waktu sebanyak-banyaknya yang dibutuhkan untuk akhirnya bisa berdamai dengan duka. Berbaik hatilah pada diri sendiri, karena tidak mudah melewati kehilangan atau ditinggal pergi. It's okay, we don't have to be okay right away. Pelan-pelan, jangan terburu-buru ingin segera pulih hanya karena sudah terlalu lelah merasa bersedih. Biarkan semua emosi datang dan ijinkan dirimu merasakan, karena pada akhirnya semua emosi yang dengan baik diperlakukan akan dengan sendirinya berpamitan.
-------------------------
Questions and Feedback are always welcome on IG: @itsokaytotalk or @ichajulisca. And yes - in there, I am also accepting all your story about the moment of pursuing such healing. I see you, we are in this together. #kesehatanjiwa #mental health #mentalhealthawareness #mentalhealthmatters #kehilangan #tahapanberduka