Pidato Seorang Aktris Brigitte Lin Lin Ching-Hsia 青霞演講 bahagiakan diri sendiri dulu sebelum membahagiakan orang lain.
Selamat datang di acara Jurnal Maria Sukamto歡迎收聽瑪麗亞週記,
Media Taiwan belakangan ini marak memuat berita tentang Aktris Brigitte Lin Lin Ching-Hsia 青霞. Ada yang bertanya siapa dia? Apa masih ada orang yang mengenalnya? Bahkan ada cemoohan atau pujian. Artis ini sudah hampir berusia 70 tahun. Bagi penggemar film atau cerita roman penulis Qiung Yau dan juga film-film yang mengangkat cerita dari novelnya seperti Chuang Wai, maka Anda pasti menjadi penggemar aktris Brigitte Lin. Ia mulai ditemukan pada usia 19 tahun, saat selesai tamat SMA. Ia ditemukan saat sedang berjalan-jalan dan terbukalah perjalanannya menjadi aktris dan memainkan 100 lebih film. Nah. Aktris yang kemudian bermukim di Hongkong karena menikah dengan konglomerat Hongkong ini tidak lagi bermain film, tetapi ia mengembangkan hobi melukis dan menulis, ia telah menerbitkan beberapa buku yang ditulis sendiri, Anda tentu heran mengapa menandaskan “ditulis sendiri”, karena banyak celebriti atau tokoh politik pun tidak menulis sendiri, ada orang yang menuliskannya. Tetapi Brigitte Lin, menulis sendiri, karena ia menjadi penulis, maka ia banyak membaca.... sampai tahun lalu 2023, tepatnya pada tgl 3 April 2023 ia mendapatkan penghargaan dari Hongkong Univ yaitu gelar doktor honoris causa Ilmu Sosial. Dan pada tgl 15 Juni 2024, Ia diundang National Tsing Hua University untuk menyampaikan pidato dalam acara wisuda di univ.
Mari kita menyimak isi pidatonya.
Kalau ingin membahagiakan orang lain, maka kita sendiri harus berbahagia terlebih dulu. Sekarang saya memberikan semua cinta dan rasa bahagia saya kepada kalian semua, karena kalian setiap individu adalah paling penting di atas dunia ini, semua mempunyai misi tersendiri dan Anda semua adalah yang paling istimewa tidak ada duanya.
Inilah satu satu isi pidatonya yang sangat mengharukan. Karena para pelajar yang baru lulus memang patut mendapatkan dorongan semangat seperti itu.
Brigitte Lin sudah melewati usia 6 dasawarsa, tapi tampak tambah bersemangat dan berjiwa muda. Menurut Lin, resepnya adalah belajar menerima ketidaksempurnaan, ia tidak lagi peduli dengan pandangan dan omongan orang lain.
Memang sebagai aktris, walaupun sudah pensiun, ia tetap menjadi sorotan. Menurutnya dulu ia tidak bisa tidak memedulikan omongan orang. Ia pasti terpengaruh. Tetapi ia sekarang sudah bisa menerima ketidaksempurnaan dan tidak lagi terpengaruh oleh omongan orang. Ia hidup menuruti kata hatinya.
Univ Tsing Hua mengundangnya untuk berpidato dalam upacara wisuda 15 Juni lalu. Ia berbagi filsafat hidupnya, ia sebenarnya takut berbicara di hadapan orang banyak, untuk mengatasinya ia belajar menerima kekurangan atas dirinya, ia menyadari bahwa di atas dunia ini tidak ada yang sempurna, setiap orang adalah yang paling penting, dan masing-masing mempunyai misi tersendiri di atas dunia, dan tidak ada duanya.
Mengapa saya bisa berdiri di sini? Karena saya ingin mengenakan sekali lagi baju wisuda doktor saya, karena saya ingin seperti kalian meramaikan upacara wisuda ini.
Anda sekalian pada hari ini tentu sangat bahagia, saya yakin kebahagiaan ini akan terpatri terus dalam hati sanubari.
Filsafat hidup saya adalah, kita sendiri harus berbahagia dulu, barulah kita bisa berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Maka sekarang saya ingin berbagi cerita kebahagiaan hidup saya kepada kalin semua.
Usai lulus SMA saya gagal masuk perguruan tinggi, pada saat dirundung kebimbangan, kesempatan datang mengunjungi saya, karena saya mendapatkan kesempatan memainkan peranan utama dalam film Chuang Wai yang diangkat dari cerita novel penulis kenamaan Qiung Yau. Bayangkan saya yang ditemukan di jalan, dan kurus pemalu, ternyata diberi kesempatan untuk menjadi pemeran utama dari film Qiung Yau, bermimpi pun saya tidak pernah. Maka setiap hari saya dengan hati riang gembira ke tempat shooting film, dan dengan senang pulang ke rumah, bagaikan seekor burung yang penuh kebahagiaan, kadang para petugas sibuk mengemasi barang di lokasi shuting, saya masih mondar mandir di sana, belum rela pulang, karena saya dipenuhi oleh rasa bahagia, dan rasa bahagia itu sampai sekarang masih belum terlupakan.
Film Chuang Wai 「窗外」ketika diputar di Hongkong berhasil menerobos box office 650 ribu dolar HK, dan film pertama yang diputar di Taiwan 「雲飄飄」Yun Piao Piao mencetak box office sejuta dolar Taiwan, angka ini di masa 50 tahun lalu adalah nominal yang sangat besar sekali. Dan saya menjadi terkenal dalam sekejap.
Setelah menjadi terkenal, saya jadi rebutan untuk diwawancarai oleh media cetak dan televisi, acara promosi untuk film tidak pernah berhenti. Tiba-tiba, saya dari seorang siswi yang tak bernama, meloncat masuk ke dunia film yang sangat kompleks. Meskipun penulis Chang Ai Ling pernah mengatakan kalau mau populer harus lebih dini, tetapi kalau terlalu dini benar-benar tidak tertanggulangi arus ini.
Saya dalam usia seperti kalian sekarang ini, saya siang malam terbenam dalam pekerjaan shuting fil, setiap hari seperti berperang. Sampai-sampai berdiri pun saya bisa tertidur karena kecapaian.
Ketika saya ada waktu beristirahat, saya melihat seorang asing di depan kaca, saya melihat sebuah wajah yang sangat tidak bahagia. Banyak orang mengira saya sangat muda, cantik, terkenal, honor bermain film sangat tinggi, maka seharusnyalah berbahagia sekali, tetapi justru masa-masa itu saya sangat tidak percaya diri, malah saat paling minder.
Saya berkarakter keras, selalu ingin melakukan hal sebaik mungkin bahkan terbaik, tetapi saya tidak tahu bagaimana caranya menjadi terbaik. Sehingga saya sangat penakut, minder, karena saya merasa saya kurang berpengetahuan, kurang bertalenta, tapi sebaliknya karena tuntutan pekerjaan, saya harus sering berhadapan dengan media dan berbicara dihadapan orang banyak. Di awal mula saya menjadi pemain film, saya mengharapkan saya ini bisu, sehingga tidak perlu diwawancarai. Karena shuting film Chuang Wai, maka kami sekeluarga pindah ke jalan Yongkang di Taipei, disebuah aparteman bertingkat 4, kami tinggal di lantai 2, sedangkan dosen 張佛千Chang Fo Chien tinggal di lantai 4. Saya memberanikan diri menekan bel pintu rumah beliau memohonnya mengajari saya bagaimana berbicara dengan baik, ia menghadiahi saya buku “Seni Berbicara”.
Dalam hidup saya, untuk pertama kali saya berjumpa dengan orang pintar seperti beliau. Memang sekarang saya sudah punya banyak kawan yang hebat hebat, seperti kepala sekolah dan istrinya, para doktor, para profesor, para penuling, seniman tokoh film. Di masa muda saya berangan-angan menjadi budayawan, dan sekarang saya sudah ada satu kaki menginjak dunia budaya, dan hal ini membuat saya sangat bangga. Sebenarnya saya adalah orang yang suka bekerja, sekeras apapun medan kerjanya tidaklah membuat saya takut, saya hanya takut berbicara, terutama berpidato, tapi sekarang saya sudah tidak begitu takut lagi, karena saya sudah menerima ketidaksempurnaan diri saya, dan malah menyadari bahwa di atas dunia ini tidak ada yang sempurna, asalkan kita sepenuh hati melakukannya, saya yakin orang lain akan memaafkan ketidaksempurnaan kita ini, dan akan menerim,=a kita. Kalian setuju bukan? Tanya Brigitte Lin kepada para hadirin.
20 tahun lalu saya mulai menulis, menuliskan pikiran saya, karena menulis maka saya banyak membaca, karena menulis maka saya mulai banyak mengamati dan memperhatikan orang-orang dan hal-hal di sekeling. Demikian pula ketika saya belajar melukis, saya mulai memperhatikan lekukan indah benda-benda di sekeliling, saya sendiri sering melihat pameran. Saya membuka panca indera saya untuk menyerap semua hal-hal yang menarik di alam ini, saya mulai memandang serius semua hal yang saya sukai. Maka saya belajar nyanyi opera, tidak usah harus sangat baik, itu pun saya sudah berani manggung. Saya menjajaki kenikmatan dalam proses belajar, saya bukan berperan menjadi Brigitte Lin untuk ditonton orang lain, melainkan saya menggali diri saya sendiri, melakukan apa yang saya sukai, kebahagiaan yang timbul dari lubuk hati sungguh sulit dilukiskan dengan kata-kata. Dalam waktu 3 tahun saya menerbitkan 2 buku, buku pertama「鏡前鏡後」 di depan dan di belakang kamera mendapatkan penghargaan dalam dunia sastra Hongkong. Dan buku kedua 「青霞小品」berisi tulisan pendek. Saya usai lulus SMA memang ingin masuk univ, semula mengira usai shuting Chuang wai, akan kembali ikut ujian. Tetapi begitu banyak film sampai seratus pun, saya belum terwujud impian ini. Beruntung sekali saya berperan sebagai mahasiswa beberapa kali dalam film, dan malah pernah jadi mahasiswi Univ Tsing Hua ini. Pada tahun 2023, univ Hongkong menganugerahkan gelar doktor honoris causa ilmu sosial kepada saya. Jika ibu saya bisa menyangsikannya alangkah baiknya, karena ibu saya sangat mengagumi orang-orang yang bertalenta.
Teman-teman, sekarang saya berikan cinta dan kebahagiaan saya kepada Anda sekalian. Karena kalian adalah satu-satunya yang paling penting dan bermisi di atas dunia ini. Saya harap kalian bisa menjadi yang terbaik, bersinar mencerahkan diri sendiri dan orang lain. Saya doakan impian kalian segera terwujud. Dan menjadi orang yang bahagia, dan bisa menyebarkan benih kebahagiaan kepada orang lain. Agar dunia menjadi indah karena kalian. Selamat dan terima kasih!