“Geni Dadi Sucining Jagat” itulah yang tertera pada wayang gunungan Kalijaga, yang berarti “Api menjadi penyuci dunia”, bersandingan dengan angka “1251” yang jika dibalik adalah tahun 1521 yang dinantikan Francisco Serrao.
Francisco Serrao belum sepenuhnya mengerti maknanya, yang pasti satu per satu berita besar mulai terdengar, dari rencana Portugis yang ingin melakukan perburuan terakhir terhadap Mahmud Syah, akhir dari sepak terjang Tome Pires di Tiongkok, kegelapan yang menyelimuti Ferdinand Magellan di Cebu, serta keadaan isteri dan anak Serrao sendiri di Pulau Timor.