Ferdinand Magellan yang kecewa oleh raja Manuel, bertandang ke Spanyol untuk menawarkan kesetiaannya pada raja Charles, berharap sang kaisar Romawi Suci itu mau jadi sponsor perjalanannya mengitari bumi. Sementara itu, diplomasi antar isteri Serrao dan Nukila berakhir buruk, dan keadaan menjadi sangat berbahaya.

Episode ini akan menceritakan bagaimana Ferdinand Magellan yang gagal mendapat restu dari raja Portugal, untuk berlayar mengelilingi bumi menuju Maluku.

Sedangkan di Ternate sendiri, Serrao mengirim isterinya untuk mendekati Nukila, ia memilih jalan diplomasi feminin untuk meruntuhkan tembok politis antara sang permaisuri dengan dirinya.

Pada episode ini, kita akan mengisahkan gambaran tentang Majapahit yang sekarat lewat surat Tome Pires, yang bersamaan dengan itu mengirimkan benda misterius bertuliskan angka “3441”.

Sementara itu, untuk mengetahui apa yang terjadi pada Bayan Sirullah, Serrao mengutus isterinya untuk mendekati permaisuri Nukila.

Pada episode ini, kami menceritakan kisah pasca krisis di Ambon Utara, juga membahas kemungkinan strategi politik Portugis, 

bukan hanya menanggapi situasi Maluku, tapi juga menyoal makin kuatnya kesultanan Ottoman di barat, dan rencana diplomasi dengan Tiongkok.

Episode ini akan mengisahkan fase kedua dari proses monopoli Portugis di Maluku dan sekitarnya, dari percepatan niaga, eksplorasi ke pulau-pulau baru, hingga pendirian loji di Ambon.

Kita juga akan singgah ke Teluk Persia, di mana suatu kejadian penting akan menggemparkan peta kekuasaan Portugis di Samudera Hindia

Dengan todongan senjata, putera mahkota Sangiang minta agar Serrao menjelaskan identitas aslinya, tapi Sunda yang tengah bermusuhan dengan Muslim Cirebon & Demak, mungkin tak akan suka mengetahui kalau Serrao, adalah tangan kanan seorang raja Islam dari Maluku.

Pada episode ini pula, kita akan bertandang ke Demak, di mana akan diputuskan, ke mana mata pedang akan mereka hunuskan terlebih dahulu? 

Portugis di Malaka atau raja palsu Majapahit? 

Ferdinand Magellan telah pulang ke Portugal, ia berharap bisa mendapat pekerjaan melaut ke Nusantara. Sementara Serrao & Tome Pires yang telah masuk ke tanah Pasundan, berharap bisa bertemu dengan raja legendaris; prabu Siliwangi.

Untuk melaksanakan investasi di Maluku, Portugis butuh melakukan observasi terlebih dahulu, maka mereka mempercayakan tugas itu pada Tome Pires. Namun sebelum itu, ia ada tugas lain yang harus diselesaikan, dan Tome mengajak Serrao untuk menyertainya. Suatu misi yang berbahaya.