Hingga saat ini Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kasus HIV di Indonesia meningkat di tahun 2023.
Data Kementerian Kesehatan menyebut penularan kasus didominasi oleh kelompok ibu rumah tangga yang mencapai 35% kasus HIV baru, bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya seperti suami pekerja seks dan kelompok MSM (men sex with men).
Juru bicara Kemenkes dr. Muhammad Syahril menyebut, penyebab tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku seks berisiko.
Dampaknya, sebanyak 45% bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan lahir dengan HIV. Dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV Positif.
Data Kemenkes juga menyebutkan, kasus HIV pada anak usia 1-14 tahun mencapai lebih dari 14 ribu kasus. Angka ini setiap tahunnya bertambah sekitar 700-1000 anak dengan HIV.
Saat ini pemerintah terus melakukan upaya untuk melakukan skrining pada setiap individu untuk mencapai eliminasi, termasuk pemutusan mata rantai penularan HIV secara vertikal dari ibu ke bayi. Melalui upaya ini, diharapkan angka dan data anak yang terinfeksi HIV sejak dilahirkan dapat ditekan, angka kesakitan dan kematian dapat ditekan dan yang terpenting adalah menekan beban negara dalam penanggulangan masalah Kesehatan masyarakat.
Untuk membahas lebih dalam tentang tema kita hari ini, kita akan berbincang bersama:
1. Solihin, M.pd - Kepala Sekolah SMAN 51
2. Mulyadi, M.pd - Komite Sekolah SMAN 51
4. Dr. Nadia Alaydrus - Dokter & Selebgram
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]