
Sign up to save your podcasts
Or
Kehidupan kampus seharusnya menjunjung prinsip kebebasan akademik, menjadi ruang aman untuk menyampaikan gagasan, berdebat, hingga melontarkan kritik. Namun kasus yang menimpa dosen Universitas Syiah Kuala, Saiful Mahdi, memperlihatkan sikap anti-kritik yang berkembang di ranah akademik.
Saiful yang mengkritik penerimaan CPNS di kampusnya--lewat percakapan Whatsapp Group--malah diproses secara pidana. Dia dijerat UU ITE dan divonis bersalah. Ironisnya, urusan yang semestinya bisa selesai lewat perdebatan akademik, harus melibatkan campur tangan Presiden Jokowi demi membebaskan Saiful dari jerat hukum.
Kasus Saiful telah menunjukkan bahwa UU ITE kian dimanfaatkan sejumlah pihak untuk membungkam suara kritis, bahkan merampas kebebasan akademik. Apa Kata Tempo berbincang dengan Robertus Robet soal kasus yang menimpa rekan seprofesinya dan mengapa kampus perlu menjaga kebebasan akademiknya.
---
**Dua editorial tentang kasus yang menimpa Saiful Mahdi (Debat Akademik Berujung Bui dan Tak Cukup Hanya Amnesti) bisa dibaca di koran.tempo.co atau dengan mengunduh aplikasi Tempo.
email: [email protected]
5
33 ratings
Kehidupan kampus seharusnya menjunjung prinsip kebebasan akademik, menjadi ruang aman untuk menyampaikan gagasan, berdebat, hingga melontarkan kritik. Namun kasus yang menimpa dosen Universitas Syiah Kuala, Saiful Mahdi, memperlihatkan sikap anti-kritik yang berkembang di ranah akademik.
Saiful yang mengkritik penerimaan CPNS di kampusnya--lewat percakapan Whatsapp Group--malah diproses secara pidana. Dia dijerat UU ITE dan divonis bersalah. Ironisnya, urusan yang semestinya bisa selesai lewat perdebatan akademik, harus melibatkan campur tangan Presiden Jokowi demi membebaskan Saiful dari jerat hukum.
Kasus Saiful telah menunjukkan bahwa UU ITE kian dimanfaatkan sejumlah pihak untuk membungkam suara kritis, bahkan merampas kebebasan akademik. Apa Kata Tempo berbincang dengan Robertus Robet soal kasus yang menimpa rekan seprofesinya dan mengapa kampus perlu menjaga kebebasan akademiknya.
---
**Dua editorial tentang kasus yang menimpa Saiful Mahdi (Debat Akademik Berujung Bui dan Tak Cukup Hanya Amnesti) bisa dibaca di koran.tempo.co atau dengan mengunduh aplikasi Tempo.
email: [email protected]
3 Listeners
30,695 Listeners
3 Listeners
4 Listeners
22 Listeners
25 Listeners
18 Listeners
0 Listeners
6 Listeners
1 Listeners
0 Listeners
0 Listeners
5 Listeners
0 Listeners
0 Listeners