Melayani Tuhan sama seperti pertandingan, kita harus melatih tubuh kita untuk disiplin, menggunakan semua resources yang diberikan Tuhan pada kita dan setia melayani, berani melepaskan hak kita dan hidup melayani tanpa pamrih. Berlari meraih kemenangan dan mahkota abadi dari Tuhan.

Pengetahuan bukan untuk diperdebatkan, banyak sekali orang kristen yang terjebak dalam perdebatan yang sia-sia, hanya untuk membuktikan siapa yang hebat. Tidak sadarkah kita bahwa ini tipu muslihat iblis untuk memecah kita?

Tuhan mau kita menggunakan our knowledge untuk saling membangun sesama saudara, dimulai dari diri kita sendiri. Dan yang terpenting adalah kasih because love strengthens the church. And the person who loves God is the one known by Him.

Kehidupan single atau married adalah kebebasan setiap orang, tetapi ada kehendak Tuhan dalam setiap perkawinan. Ada orang-orang yang diijinkan untuk menikah, tetapi ada juga orang-orang seperti Paulus sendiri yang diberikan kemampuan untuk tidak menikah agar bisa fokus dan dipakai kehidupannya secara luar biasa.

Hidup kita adalah hidup untuk Kristus, baik dalam keadaan menikah atau single kita hidup untuk melayani Tuhan. Semua ada bagiannya masing-masing dengan maksud yang mulia.

“Don’t you realize that your body is the temple of the Holy Spirit, who lives in you and was given to you by God? You do not belong to yourself, for God bought you with a high price. So you must honor God with your body.”

‭‭1 Corinthians‬ ‭6:19-20‬ ‭NLT‬‬

https://www.bible.com/116/1co.6.19-20.nlt

Kita sudah belajar bagaimana kita tidak boleh menghakimi orang lain terlebih lagi saudara-saudara kita, tetapi Paulus di pasal 5 ini mengajar kita untuk menjauhi orang-orang berdosa, yang sekalipun menyebut diri mereka saudara atau orang percaya tetapi kehidupan mereka penuh dengan dosa dan kedagingan.

1 Korintus 4 mengingatkan kita untuk setia, selalu menjaga hati agar tidak menghakimi saudara kita dan jangan menjadi sombong.

Ingatlah bahwa semua nya dari Tuhan untuk kemuliaan Tuhan. Termasuk hikmat dan harta yang sudah kita terima dari Tuhan, jangan sampai kita lupa diri dan menjadi sombong dan merasa diri kita hebat dalam berkata-kata atau merasa kaya sehingga kita tidak perlu apa-apa lagi, tetapi biarlah kita semua belajar merendahkan hati kita setiap hari. Ingat, kalau kita masih bisa bernafas itu juga dari Tuhan, kalau kita masih bisa berjalan kesana dan kemari itu karena Tuhan.

Tetap setia dan gunakan semua yang sudah kita terima dari Allah untuk menjadi alat untuk memuliakan Dia.

Iman kita kepada Yesus adalah dasar yang kuat. Jangan bangun hidup kita pada dasar yang lain.

Paulus mengajarkan pada kita bahwa our purpose, tujuan hidup kita bukan untuk hal yang fana atau sementara, tetapi untuk kekekalan bersama Yesus Tuhan. Sementara kita hidup diberkati dalam dunia ini, kita harus terus ingat akan hal ini dan gunakanlah apa yang sudah diberikan pada kita untuk membangun kerajaan Allah. Menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Pernahkah kita ragu akan kesanggupan kita baik dalam melayani Tuhan atau dalam melakukan pekerjaan atau usaha? Jika jawabannya ya, ada kabar baik hari ini. Jika kita minta Roh Kudus ambil alih hidup kita, maka hikmat dari Tuhan akan memampukan kita dan membawa kita masuk ke dalam perjanjianNya.

“Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.”

Semakin kita berjalan dalam kasih karunia Tuhan, maka hikmat Tuhan dan knowledge dari Tuhan juga akan terus ditambahkan dalam kehidupan kita, dan semua akan kita pakai untuk menyaksikan kasih dan kebesaran Tuhan Yesus kita.

Ternyata sejak dahulu zaman murid mula-mula sampai sekarang sudah ada orang-orang yang seperti ini, menyebut diri kristen tetapi memiliki motivasi yang salah. Mungkin ingin dipandang orang, mereka lebih sering menghakimi dan menganggap diri lebih baik. Kalau di jaman sekarang mereka bahkan menggunakan sosial media untuk mendiskreditkan hamba Tuhan, mencari kesalahan pengikut Yesus atau bahkan gereja lain dan mengeksposnya di sosial media, mereka bahkan berani mengklaim apa yang mereka lakukan itu untuk Tuhan.