Karya keselamatan adalah buah hasil dari Maha Karya Roh Kudus. Jika seseorang diselamatkan itu bukan hasil jerih payah manusia, melainkan karena Roh Allah yang bekerja melalui siapa saja yang mau dipakai oleh Roh Kudus untuk memberitakan injil keselamatan.

Sebagai pengikut Yesus, kita harus mau terlibat dan bersyukur jika Tuhan ijinkan kita ambil bagian dalam memberitakan injil keselamatan Yesus Kristus. Tidak boleh sombong dengan mengatakan karena , seseorang bertobat dan diselamatkan. Ingat, pelayanan ini milik Kristus bukan milik kita. Tuhan Yesus yang memampukan kita untuk melayani dan berkarya bagi Dia.

Tuhan mau kita mengampuni orang yang seperti demikian, bila ada rekan sepelayanan tersandung atau jatuh dalam dosa yang membuat kita merasa terluka, malu dan merasa dikhianati, kita harus lepaskan pengampunan. Ini bukan berarti kompromi terhadap dosa, atau berpura-pura tidak melihat dosa. Orang yang berbuat demikian harus tetap ditegur dan diberikan sanksi, tetapi kita harus mengampuni, menghibur dan menyemangati mereka agar bertobat dan berbalik dari jalan mereka yang jahat. Dengan mengampuni kita menutup celah bagi iblis untuk masuk dan membuat kerusakan lebih banyak lagi.

Ada peran yang Tuhan mau kita lakukan setelah menerima pertolongan dari Tuhan, yaitu Ia akan mengarahkan kita kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan sama seperti kita dahulu. Jadi, jika pergumulan kita sekarang dalam bidang financial, kemungkinan besar Tuhan akan mengarahkan kita untuk menolong orang-orang yang kesulitan financial, dan jika sekarang pergumulan kita adalah hubungan keluarga demikian juga Tuhan mau kita menjadi berkat bagi orang-orang yang mengalami pergumulan dalam relationship. Dan jika kita telah mengalami mujizat kesembuhan, mungkin Tuhan mau kita juga bersaksi dan berdoa bagi mereka yang sakit.

Paulus mengingatkan kepada kita semua untuk respect/ menghormati orang2 yang sudah melayani/berjasa dalam pertumbuhan iman kerohanian kita. Dan mari kita terus melayani satu sama lain dengan kasih.

Hari ini kita diingatkan untuk tidak menyia-nyiakan anugerah keselamatan ini. Kita ditebus bukan supaya kita tidak boleh having fun dalam hidup ini, tetapi supaya kita bisa hidup maksimal di dalam dunia ini dan juga turut dibangkitkan kembali sama seperti Yesus dibangkitkan dan hidup bersama dengan Yesus dalam kekekalan. Renungkan sungguh-sungguh mengenai hal ini. Saat kita mengerti betapa besarnya arti keselamatan maka kita juga tidak akan menyia-nyiakannya. Bekerja utk Tuhan dengan penuh antusias karena semuanya tidak akan pernah sia-sia.

Jadikan kasih goal utama kita, miliki kerinduan untuk memperoleh karunia2 Roh, dan lakukan semuanya untuk membangun satu sama lain, dengan sebagaimana mustinya dan dengan teratur.

Fokus dan pemeran utama kita adalah kasih. Kasih adalah yang terutama, diatas iman dan diatas pengharapan. Mengalahkan bahasa roh dan nubuat. Pesan apa mengenai kasih yang kita terima hari ini? Kasih kita kepada Tuhan tidak bisa dibuktikan dengan cara berbahasa roh, atau dengan cara bernubuat. Kasih kita kepada Tuhan akan membuat kita fall in love with Him even-though, kita masih menghadapi kesukaran dunia, kita mengasihi Tuhan dan tetap setia melayani apapun tugas yang dipercayakan kepada kita untuk memenangkan jiwa-jiwa even-though gereja harus ditutup.

Dari pasal 12 ini, kita belajar bagaimana Tuhan telah mengaruniakan kepada kita talenta atau fungsi yang unik dan berbeda-beda. Dengan menggunakan analogi sebuah tubuh yang memiliki anggota yang berbeda-beda fungsinya namun saling memerlukan satu sama lain. Demikian juga kita dalam sebuah wadah gereja atau komunitas orang percaya, kita saling membutuhkan satu sama lain. Jangan iri atau ingin berlomba-lomba menduduki sebuah kedudukan atau posisi dalam gereja, tetapi seharusnya kita berlomba untuk memenangkan jiwa dan berlomba saling melayani satu sama lain.

Otoritas adalah dari Tuhan kepada suami lalu kepada istri. Ini menggambarkan sebuah relationship antara Tuhan, suami dan istri. Semua saling berhubungan dan harus dijaga. Kita tidak bisa bilang kita melayani Tuhan tetapi sikap kita tidak respect antar suami istri, suami harus menghormati istri dan istri harus menghormati suami dan Tuhan adalah kepala bagi suami dan istri. Ini adalah fondasi yang kuat dalam perkawinan.

Paulus mengambil contoh dari bangsa Israel yang walaupun mereka sudah dilindungi dengan tiang awan, sudah diselamatkan melintasi laut yang terbelah, dipelihara dengan air mujizat dan manna, bangsa Israel masih jatuh dalam dosa berhala, sexual, dll.

Hati-hati kalau yang kita kejar hanya mujizat Tuhan, atau hanya pertolongan Tuhan saja. Tanpa pertumbuhan rohani, tanpa membangun manusia roh kita, dan ketika menganggap diri kita kuat, kita bisa jatuh dalam dosa.