Kita terbiasa  menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri karena masyarakat mengharapkan kita untuk menjadi sempurna. Kita cenderung lupa bahwa setiap orang memiliki kekurangan termasuk orang yang kita anggap sempurna. Kita sering merasa tidak cukup dengan penampilan, berat badan, kondisi kulit, dan banyak hal lain yang kita anggap tidak sempurna. Namun, bukankah ketidaksempurnaan itulah yang membuat kita berbeda dan istimewa?

--

Beragam produk skincare yang ada di pasaran saat ini membuat para perempuan semakin tergiur untuk mencoba semua jenisnya demi mendapatkan hasil kulit wajah yang sempurna. Namun, beralih dari satu produk ke produk skincare lain dengan bahan aktif sejenis tidak disarankan. Bila kamu melakukannya, kamu akan kesulitan menemukan produk mana yang sebenarnya bekerja di kulitmu.

--

Belajar mencintai ketidaksempurnaan memerlukan proses yang tidak mudah. Banyak dari kita berjuang untuk sebuah kesempurnaan dan saat kita merasa diri ini harus sesuai dengan harapan orang lain, persepsi tersebut justru akan membuat kita bertindak berlebihan. Lalu bagaimana membuat ketidaksempurnaan tersebut agar menjadi sebuah kekuatan? Di ini episode kita akan memaknai kutipan dari Yura Yunita untuk merayakan ketidaksempurnaan dan belajar menerima diri apa adanya.

--

Apa itu kecantikan? Apakah kecantikan ditentukan oleh bentuk wajah, usia, warna kulit, ras, jenis kelamin, bentuk tubuh, berat badan, atau seberapa rata perut kita? Atau mungkin kecantikan ditentukan oleh apa yang kita lihat di media atau yang direpresentasikan oleh selebriti yang sedang tren? Episode kali ini akan memaknai kutipan dari Najwa Shihab untuk mengingatkan kita kembali definisi kecantikan yang sesungguhnya.

--

Tanpa disadari, perilaku beauty shaming sering kita lakukan pada diri sendiri. Kita sering membandingkan diri dengan orang lain dan menganggap diri kita selalu tidak sempurna. Perilaku beauty shaming terhadap diri sendiri ini yang pada akhirnya membuat kita jadi kurang percaya diri. Akhirnya, berbagai cara dilakukan untuk bisa dianggap sempurna baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Nantikan season terbaru dari podcast Semua Bisa Cantik yang akan membahas pesan dari dermatolog yang akan membahas permasalah kulit, dan afirmasi positif mengenai body positivity yang bakal bikin kamu lebih ahli mencintai diri.

Di musim kedua kita telah mendengarkan cerita dari para narasumber yang mengalami perlakuan beauty shaming, baik dari anggota keluarga, kerabat dekat, teman, hingga orang asing di media sosial. Dari seluruh kisah yang telah dibagikan, kita mengetahui bahwa self-love sangat berperan dalam penerimaan diri.

--

Kita mungkin mempertanyakan mengapa kita tidak secantik model atau teman-teman di media sosial? Mengapa bentuk tubuh, wajah, rambut, bahkan penampilan fisik kita tidak sesempurna orang lain?

Terkadang kita juga mendapatkan komentar seperti “Kamu gendutan ya? Dijaga porsi makannya, ya.” atau “Eh, kamu iteman, ya?” sering muncul di media sosial, bahkan komentar itu muncul dari orang terdekat kamu.

Di episode ini, kita merangkum pembahasan inspiratif yang telah dibahas oleh Ayoe Soetomo mengenai topik #StopBeautyShaming mengenai cara menghadapi body shaming dengan positif.

--

Percaya pada diri sendiri adalah kalimat yang tepat menggambarkan kondisi perasaan banyak orang saat ini. Rasa insecure yang seringkali muncul menciptakan citra diri yang buruk dan ragu untuk melakukan apapun. Seperti yang dialami oleh Alviony Charisa Putri atau yang akrab disapa Vio, ia pernah mengalami beauty shaming karena memiliki tubuh kecil dan curvy, namun berkat kecintaan terhadap dirinya, perempuan yang akrab disapa Vio berhasil sukses berkarier di bidang akuntansi dan menjadi beautypreneur.

--

Tidak seperti sakit fisik, kesehatan mental sulit dikenali gejalanya. Bukan sekadar rasa insecure atau kepercayaan diri yang berkurang, pengalaman sebagai penyintas body shaming juga bisa berpengaruh besar pada kesehatan mental. Sayangnya, banyak yang mengabaikannya dan merasa malu untuk meminta bantuan profesional. Padahal, meminta bantuan profesional bukan hal yang keliru dan bukan berarti kita adalah orang yang lemah.

Lalu, apa saja sih tanda bahwa yang kita alami itu sudah cukup serius sehingga membutuhkan bantuan profesional?

--

--

Sebelum berdiet, Arini Risanti atau yang akrab disapa Riris pernah mendapatkan body shaming karena bentuk tubuhnya, hingga ia mempertanyakan harga dirinya. Akhirnya Riris memutuskan untuk memulai dietnya dengan motivasi terbesarnya yaitu rasa percaya dirinya yang menurun karena bentuk badannya. Bagaimana Riris konsisten dalam menjalankan dietnya? Simak kisah selengkapnya di episode ini!

--