Hobi baru untuk para musisi, Bikin studio rumahan ( Part 2 )
~ Furniture sesuai kebutuhan
Dimana ada orang, tentu disitu ada perabotan. di dalam berbagai studio musik di dunia, perhatikanlah tata ruang dari studio tersebut. Ada kesamaan yang cukup universal, bahkan tanpa SOP dan regulasi pembuatan studio, nyatanya semua pemilik studio memilih untuk melakukan hal ini, yaitu perabotan minimalis.
Hal ini berbeda dengan pelit atau tidak ingin menyediakan perabotan yang terlalu banyak, fungsinya adalah kembali kepada efek akustik sebuah ruangan, bukannya pemilik studio pelit ataupun tidak memiliki budget tambahan dalam membeli perabotan, namun ruang akustik sebuah studio akan sangat dipengaruhi oleh perabotan yang berlebihan. Misalnya sebuah sofa dengan panjang 4.5 meter, ataupun sebuah meja yang terbuat dari kayu Jati dengan bobot berat 180 KG, ataupun ubin marmer alam menutupi seluruh studio, DLL.
Tentu apabila perangkat tersebut apabila dipasang akan terlihat futuristik dan mewah lagi nyaman, namun perangkat tersebut dirasa terlalu berlebihan dan akan mengganggu level akustik sebuah ruangan. Misal sofa yang terlalu besar akan menyerap suara yang memantul via dinding, ataupun lantai marmer mampu mendistorsikan suara yang terhantar di seluruh ruangan, DLL.
Karena dari itu, pilihlah perabotan yang memang dibutuhkan saja, seperti sofa, meja, kursi, dan lemari yang ringkas. Karena kembali kepada tujuan sebuah studio musik adalah untuk memproduksi musik, bukanlah sebuah ruang untuk ditinggali oleh pemiliknya.
Musti, Kudu, dan Harus! Barang yang satu ini wajib ada di dalam semua ruang studio, bahkan menjadi budget yang tidak kalah mahal dengan biaya perangkat dalam sebuah studio. Sesuai dengan namanya, peredam suara memiliki fungsi untuk meredam suara yang datang dari pengeras suara atau instrumen yang sedang dimainkan agar dapat tertangkap dengan bersih ketika sedang memainkan atau proses mixing. Selain itu juga berfungsi sebagai pembatas agar suara dari dalam studio tidak bocor ke ruangan lainnya, dimana hal ini tentu akan sangat riskan. Terlebih untuk studio yang berada di daerah perkotaan, dimana tetangga lainnya hidup dan tinggal di gedung yang sama, agar tidak mengganggu orang lain dalam proses pembuatan musik, ada baiknya peredam suara dapat menggunakan tingkat redam yang tinggi dengan desain yang sesuai dengan keinginan kita. Panel Acoustic dijual dengan berbagai jenis dan fungsi, dari yang paling murah yaitu adalah Foam Panel, PET atau yang disebut Felt, atau terbuat dari bahan yang cukup hebring yaitu adalah fiberglass panel yang tentunya mahal dan terlihat futuristik.
Apakah harus di dinding? Tentu tidak! Setiap ruangan terdiri dari 6 sisi yang harus diperhitungkan skala dan level peredamannya, 4 sisi dinding ditambah dengan lantai beserta dengan plafon yang tentunya juga menjadi sasaran instalasi peredam suara. Maka dari itu sesuaikanlah dengan budget yang tersedia. Kerjakanlah PR-mu sebelum membeli, terdapat banyak sekali merek dan jenis untuk kebutuhan yang berbeda, misal Vicoustic multifuser yang harganya cukup nyentrik, Auralex yang menjadi pilihan favorit dari pemilik studio, Keystone yang menawarkan peredam frekuensi rendah dengan bahan fiberglass, DLL. Dengan pemilihan peredam suara yang tepat, maka kamu tidak perlu khawatir tentang suara bocor dan dapat lebih leluasa dalam bermain musik untuk menciptakan sebuah hasil karya.
Pastinya tidak jarang dari kalian semua yang pernah pergi ke sebuah studio ternama, pernah melihat studionya menggunakan lantai dengan material yang berbeda dan diperindah dengan menggunakan karpet cantik. Selain menggunakan material seperti kayu dan busa peredam di lantai sebuah studio, karpet juga dapat berfungsi sebagai sebuah insulator yang tugasnya adalah meredam suara dengan optimal. Selain nyaman dan indah untuk dilihat ternyata karpet Persia dapat berfungsi banyak loh gaes.
Namun, untuk studio rumahan, penggunaan material karpet dapat menambahkan Pekerjaan Rumah ekstra, dimana apabila tidak dirawat dengan baik maka karpet akan mudah berdebu dan berbau, sehingga membuat penghuninya merasa tidak nyaman dan leluasa, maka solusinya adalah parket kayu, yang dapat mempercantik desain interior serta tingkat peredaman suara yang cukup tinggi.
Ini adalah bagian yang paling banyak menguras kocek kalian, setelah menyiapkan ruangan, memilih furnitur, peredam suara, maka ini saatnya untuk menyiapkan semua perangkat musik yang nantinya akan sangat membantu dalam menghasilkan projek pertama kalian. Kita mulai dulu dari perangkat pengeras suara, baik untuk instrumen ataupun monitor. Perangkat yang dapat kita gunakan untuk mendengarkan suara yang direkam ataupun memonitor hasil suara rekaman dibagi menjadi 2 bagian besar, yang pertama adalah headphone alias earphone.
Berikutnya adalah monitor studio, ragam dan merek dari monitor ini cukup banyak, bahkan dengan harga yang relatif murah hingga ke monitor butik yang dapat di lihat di berbagai studio komersil. Misal Yamaha HS5 dengan harga yang cukup terjangkau, KRK, Adam Audio, ATC, Genelec, Focal, DLL semuanya memiliki keunikannya masing-masing dari setiap merek.
Sebelum memutuskan untuk membeli monitor studio ini, pastikan agar kalian pernah mendengarnya secara langsung. Kunjungilah toko musik terdekat kalian untuk dapat mendengarkannya secara langsung, banyak orang beranggapan bahwa studio monitor yang di dengar di tempat yang berbeda akan memiliki karakter suara yang berbeda juga, mengapa hal ini terjadi? Singkatnya adalah ruang akustik dari setiap kamar akan sangat berbeda, maka dari itu pentingnya untuk mendengarkan langsung sebelum memutuskan membeli monitor tersebut agar mendapatkan referensi terbaik.
Selain itu masih ada juga Interface yang berfungsi sebagai kontrol pusat dari input suara yang masuk secara analog dan kemudian akan diproses ke dalam data digital, singkatnya terdapat banyak sekali merek dan jenis dari setiap interface. Semakin banyak input instrumen dari Interface, tentu akan semakin mahal juga harganya, rencanakan dengan baik seberapa banyak input yang akan kita gunakan sebelum membeli, merek dan fungsinya juga tentu akan sangat berbeda. Misal : Yamaha AG series, Steinberg, Scarlett, presonus, atau Twin Apollo rilisan Universal Audio yang tentu harganya selangit.
Masih ada pula speaker/amp dari instrumen misal gitar, bass, keyboard, DLL, tentunya harus di perhitungkan matang-matang, karena semua ini adalah sebuah investasi dalam membuat sebuah hasil karya, apabila dirimu dilahirkan dari keluarga Tai-pan maka budget tentu tidak menjadi masalah. Namun sepertinya tidak jarang dari kita yang harus menabung terlebih dahulu dalam membuat sebuah ruang studio idaman, maka dari itu rencanakan dengan matang dan seksama dan tidak perlu terburu-buru dalam membangun tempat idaman tersebut.
Tidak jarang para musisi ternama dunia yang membangun studionya dalam kurun waktu yang cukup lama, misal dua atau tiga tahun dan masih tetap di bangun secara berkala. Karena semua ini adalah proses dalam mencari suara dan ruang terbaik, maka tidaklah heran apabila perangkat dan aksesoris yang “diinvestasikan” tidak akan selesai pada saat pertama pembangunan ini berlangsung.
Jangan lupa juga percantik ruangan mu dengan berbagai aksesoris menarik, misal seperti lampu LED, poster, tumbuhan yang dapat hidup di dalam ruangan ataupun dengan kondisi cahaya seadanya, semakin banyak elemen yang menarik tentu akan semakin menambah aura positif dalam ruang studio, untuk apa? Pernah mendengar bahwa ide dan gagasan menarik dapat datang kapan dan dimana saja, ketika studio mu penuh dengan berbagai aksesoris yang dapat menggaet ide cemerlang tentu akan menjadi sebuah nilai tambah dalam berkreasi.
Itulah tadi berbagai tips dalam mendesain studio musik rumahan versi Blitz Musik, semoga dapat membantu teman-teman dalam mencari sebuah ide demi mewujudkan desain studio musik untuk rumah hunian teman-teman.