【Pengenalan Program】

Dibandingkan dengan ketergantungan Taiwan yang meningkat pada impor tenaga kerja asing, apakah masyarakat umum memiliki pemahaman yang cukup dan rasa hormat terhadap budaya asing yang menyertainya? Stereotip budaya orang lain seringkali bermula dari ketidaktahuan bersama.Saat ini, bagaimana kita bisa menciptakan lingkungan sosial yang lebih ramah dan setara? Tang Tangfa dan Pindy, yang juga berkomitmen untuk mempromosikan seni dan budaya yang beragam, mencoba menggabungkan budaya kios pasar lokal Taiwan, keterampilan membuat adonan tradisional, dan budaya Indonesia.Melalui kerja sama antara Taiwan dan India, mereka saling mendengarkan perbedaan dan membantu hidup di tanah yang sama. Melalui seni dan tindakan, orang-orang saling mengenal dan bertoleransi.

【Tanda Garis Besar】

01:29 Asean Plaza, tempat berkumpulnya para pekerja migran selama liburan di Taichung

02:29 Datang ke Taiwan selama 11 tahun, dari perawatan hingga mempromosikan budaya Indonesia

03:40 Merawat dunia di luar rumah: masalah pekerja migran di Taiwan, bantuan LSM

05:03 Identitas ganda pekerja migran di Taiwan: pekerja perawatan, pencipta, fasilitator

06:51 Budaya Taiwan dibingungkan oleh pekerja migran: sumpit bersentuhan dengan air liur, jajanan sehat yang didoakan

16:08 Larangan CNR: diskriminasi di balik dan pencerahan yang dibawanya

17:47 Kegiatan pembersihan Asean Plaza mengubah stereotip pekerja migran

20:57 Promosi budaya lokal: mengerahkan kemampuan beradaptasi dan keragaman budaya pasar Taiwan

23:40 Memahami Budaya Indonesia: Budaya Asli Tanah Air Yang Sering Diabaikan oleh Buruh Migran

【Pengantar pembicara】

Tang Tangfa

Lahir di Taiwan pada tahun 1965, setelah belajar melukis di Industri Komersial Fuxing, ia memasuki Departemen Seni Rupa Universitas Budaya untuk menghubungi seni kontemporer. Pada tahun 2000, ia lulus dari Institut Seni Plastik Universitas Seni Tainan. Dia pernah pergi ke New York ISCP dan Jepang untuk bertukar seni di desa. Karya-karyanya sering menggunakan bahan plastik yang dapat dilihat di mana-mana dalam kehidupan, dikombinasikan dengan lukisan, patung, dan seni instalasi kreatif lainnya, untuk menjelajahi lanskap budaya orang Taiwan yang unik, yang mencerminkan kecintaan seniman pada benda-benda dan pandangan budaya orang biasa.

FIDATI (Pindy Windy) (Indonesia)

Pindy, dari Kota Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia, bekerja sebagai perawat asing di Taiwan. Pada tahun 2013, karena takdir, dia belajar keterampilan tradisional membuat lilin karet dari master pembuat lilin karet Taiwan. Dia telah berpartisipasi dalam banyak pameran dan kegiatan mengajar kali. Dan mulai bekerja di Taiwan sebagai wirausaha pada tahun 2019. Melalui kreasi seni budaya rakyat, karya-karya Pindy menghadirkan adat istiadat berbagai tempat di Indonesia, berharap dapat membalikkan stereotip masyarakat tentang pekerja migran dengan tindakan praktis, dan melalui kreasi seni, lebih banyak orang merasakan keindahan budaya asing.

【Bahan referensi】

1. Plaza Asosiasi Timur Tengah Taiwan

https://zh.wikipedia.org/wiki/Asean Plaza

2. Laboratorium Waktu Selatan SEAT

https://www.facebook.com/setaichung/

3. Pameran Seni Instalasi Luar Ruang ASEAN Plaza 2018

https://www.facebook.com/events/343209399590241/?active_tab=about

4. 1095

https://mandymo0518.wixsite.com/mysite-5

https://www.facebook.com/MigrationTaichung/

5. FORMOSA SOS Penyelamatan Formosa

https://www.facebook.com/formosasos/posts/2497910957117260/

6. Pembersihan sukarelawan di Asean Plaza

https://www.fountain.org.tw/issue/migrant-workers-space/Taichung-ASEAN-Square

7. Museum Seni Kontemporer 2020 Taipei "Kota Berlubang" | "Toko Kelontong Indonesia di Taiwan"

https://www.facebook.com/watch/?v=291953648845959

【Lin Le】

Judul: Fantasy Corporation oleh WinnieTheMoog

Tautan: https://filmmusic.io/song/6179-fantasy-corporation

Lisensi: https://filmmusic.io/standard-license

Kredit akhir: Kenongo oleh Robin Wild Green

Tautan: https://youtu.be/GOd_hYDC48c

FB: https://www.facebook.com/TaipeiMoCA

Kotak surat audiens: [email protected]