Fluent Fiction - Indonesian:
Revealing Truths: A Rainy Rendezvous in Yogyakarta Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-03-09-22-34-01-id
Story Transcript:
Id: Di tengah derasnya hujan di Yogyakarta, Adi duduk di sudut Freelancer's Home Café.
En: In the midst of the pouring rain in Yogyakarta, Adi sat in the corner of Freelancer's Home Café.
Id: Tempat itu penuh dengan aroma kopi segar dan suasana hangat.
En: The place was filled with the aroma of fresh coffee and a warm atmosphere.
Id: Di luar, hujan mengetuk jendela besar, menciptakan irama yang tenang.
En: Outside, the rain tapped on the large window, creating a calm rhythm.
Id: Namun di dalam hatinya, Adi merasa gelisah.
En: However, inside his heart, Adi felt uneasy.
Id: Hari ini, Adi bertemu dengan Sari dan Budi.
En: Today, Adi was meeting with Sari and Budi.
Id: Dia ingin menyampaikan ide besar untuk kolaborasi bisnis.
En: He wanted to present a big idea for a business collaboration.
Id: Namun dia tahu, ada rahasia yang dia sembunyikan.
En: But he knew, there was a secret he was hiding.
Id: Rahasia yang bisa menghancurkan kepercayaan.
En: A secret that could destroy trust.
Id: Sari datang lebih dulu.
En: Sari arrived first.
Id: Ia selalu tampil tenang, rambutnya yang panjang dibiarkan terurai.
En: She always appeared calm, her long hair left loose.
Id: Mereka duduk dengan nyaman, berbincang ringan tentang liburan Nyepi yang berlalu.
En: They sat comfortably, chatting lightly about the Nyepi holiday that had passed.
Id: Tak lama, Budi bergabung.
En: Soon, Budi joined them.
Id: Dengan senyum khasnya, Budi mencoba mencairkan suasana.
En: With his characteristic smile, Budi tried to lighten the atmosphere.
Id: Tiga sahabat ini saling mengenal lama.
En: These three friends had known each other for a long time.
Id: Tapi di balik senyuman mereka, ada keraguan yang terpendam.
En: But behind their smiles, there was lingering doubt.
Id: Sari punya rencana sendiri, sementara Budi selalu waspada dan skeptis.
En: Sari had her own plans, while Budi was always cautious and skeptical.
Id: Adi memulai pembicaraan, menjelaskan idenya dengan penuh semangat.
En: Adi started the conversation, explaining his idea with enthusiasm.
Id: Tapi saat ia berbicara, kepalanya dipenuhi dengan pikiran tentang rahasia yang bisa mengancam semua ini.
En: But as he spoke, his mind was filled with thoughts about the secret that could threaten all of this.
Id: "Ini peluang besar," kata Adi.
En: "This is a great opportunity," said Adi.
Id: "Kita bisa sukses bersama."
En: "We can succeed together."
Id: Sari mengangguk, sementara Budi memandangnya dalam-dalam.
En: Sari nodded, while Budi looked at him deeply.
Id: Rasa ragu muncul di antara mereka.
En: Doubt arose among them.
Id: Tiba-tiba, suara gemuruh petir terdengar keras.
En: Suddenly, a loud thunderclap was heard.
Id: Listrik padam, membuat ruangan gelap.
En: The electricity went out, plunging the room into darkness.
Id: Dalam kegelapan itu, semua harus menghadapi ketakutan mereka.
En: In that darkness, they all had to face their fears.
Id: "Sebenarnya..." Adi mulai berbicara, suaranya pelan.
En: "Actually..." Adi began to speak, his voice low.
Id: Dia harus memutuskan, apakah akan mengatakan kebenaran atau tetap berbohong.
En: He had to decide whether to tell the truth or continue lying.
Id: Dengan keberanian, Adi memutuskan untuk jujur.
En: With courage, Adi decided to be honest.
Id: "Aku menyimpan rahasia.
En: "I've been keeping a secret.
Id: Satu keputusan buruk yang bisa berpengaruh pada kita semua."
En: One bad decision that could affect us all."
Id: Sari dan Budi terdiam sejenak.
En: Sari and Budi were silent for a moment.
Id: Lalu, dalam suasana yang sekarang hanya diterangi cahaya dari luar, mereka berbicara lebih dalam.
En: Then, in the atmosphere now only lit by light from outside, they spoke more deeply.
Id: Sari mengakui bahwa dia juga punya alasan lain datang ke sini.
En: Sari admitted that she, too, had another reason for coming here.
Id: Budi merasa lega, dia akhirnya bisa dengan jujur memberikan pendapatnya.
En: Budi felt relieved, finally able to honestly give his opinion.
Id: Setelah beberapa waktu, listrik kembali menyala.
En: After some time, the electricity came back on.
Id: Cahaya menerangi wajah mereka, sekarang penuh dengan pemahaman.
En: The light illuminated their faces, now full of understanding.
Id: Mereka sepakat untuk melanjutkan kerja sama, tetapi kali ini, dengan lebih terbuka dan jujur.
En: They agreed to continue working together, but this time, with more openness and honesty.
Id: Dengan cuaca yang masih gerimis, mereka merasa ada perubahan.
En: With the weather still drizzling, they felt a change.
Id: Adi menyadari, kekuatan sebenarnya ada dalam kejujuran dan keberanian untuk terlihat lemah.
En: Adi realized that true strength lies in honesty and the courage to appear vulnerable.
Id: Di akhir pertemuan, mereka meninggalkan café dengan perasaan lega.
En: At the end of the meeting, they left the café with a sense of relief.
Id: Di luar, hujan mulai mereda, mengiringi langkah mereka menuju perjalanan baru.
En: Outside, the rain began to subside, accompanying their steps towards a new journey.
Id: Hubungan mereka mungkin berubah, tetapi sekarang dasar dari hubungan itu lebih kuat daripada sebelumnya.
En: Their relationship might have changed, but now the foundation of that relationship was stronger than before.
Vocabulary Words:
- amidst: di tengah
- pouring: derasnya
- uneasy: gelisah
- collaboration: kolaborasi
- destroy: menghancurkan
- appeared: tampil
- loose: terurai
- chatting: berbincang
- lingering: terpendam
- doubt: keraguan
- skeptical: skeptis
- opportunity: peluang
- thunderclap: gemuruh petir
- plunging: membuat
- darkness: kegelapan
- courage: keberanian
- revealing: terlihat
- relieved: lega
- vulnerable: lemah
- atmosphere: suasana
- honesty: kejujuran
- subside: mereda
- foundation: dasar
- trust: kepercayaan
- skepticism: keraguan
- enthusiasm: semangat
- admitted: mengakui
- illuminated: menerangi
- drizzling: gerimis
- journey: perjalanan