Fluent Fiction - Indonesian:
Overcoming Fear at Borobudur: Rizky's Musical Triumph Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-03-31-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Hujan baru saja berhenti ketika Rizky dan Putri tiba di Candi Borobudur.
En: The rain had just stopped when Rizky and Putri arrived at Candi Borobudur.
Id: Udara sejuk dan sedikit berkabut, memberikan rasa magis pada suasana di sekeliling mereka.
En: The air was cool and slightly misty, giving a magical feeling to the atmosphere around them.
Id: Ini adalah hari spesial karena mereka sedang mempersiapkan pertunjukan budaya untuk merayakan hari Nyepi.
En: It was a special day because they were preparing a cultural performance to celebrate Nyepi Day.
Id: Rizky merasa gugup.
En: Rizky felt nervous.
Id: Dia adalah seorang musisi yang bercita-cita tinggi, memiliki semangat besar terhadap musik gamelan.
En: He was an aspiring musician with a great passion for gamelan music.
Id: Namun, dia selalu merasa cemas saat harus tampil di depan umum.
En: However, he always felt anxious when he had to perform in front of an audience.
Id: Putri, sahabatnya, seorang penari yang berbakat dan percaya diri.
En: Putri, his friend, was a talented and confident dancer.
Id: Dia mengerti betul betapa pentingnya menjaga tradisi.
En: She understood very well how important it was to uphold traditions.
Id: “Rizky, kamu pasti bisa melakukannya,” kata Putri, mencoba menyemangati.
En: "Rizky, you can definitely do it," said Putri, trying to encourage him.
Id: “Bayangkan saja kamu sedang bermain hanya untukku.
En: "Just imagine you are playing only for me."
Id: ”Saat itu, awan mendung bergulung di atas mereka, seolah-olah memberikan tantangan tambahan.
En: At that moment, dark clouds rolled over them, as if adding an extra challenge.
Id: Rizky dan Putri harus berlatih di luar, di bawah bayang-bayang megah Candi Borobudur.
En: Rizky and Putri had to practice outside, in the shadow of the magnificent Candi Borobudur.
Id: Suara gamelan terdengar nyaring, tapi dalam hati Rizky bergetar.
En: The sound of the gamelan was loud, yet inside Rizky, he trembled.
Id: Setiap kali mereka berlatih, Rizky sering berhenti di tengah-tengah lagu.
En: Every time they practiced, Rizky often stopped in the middle of the song.
Id: Tangannya gemetar, dan peluh menetes dari dahinya.
En: His hands shook, and sweat dripped down his forehead.
Id: Dia takut dia akan mengecewakan orang-orang yang datang untuk menyaksikan pertunjukan tersebut.
En: He was afraid he would disappoint the people who came to watch the performance.
Id: “Apa yang terjadi?
En: "What happened?"
Id: ” tanya Putri lembut, suatu hari ketika Rizky sekali lagi terdiam saat berlatih.
En: asked Putri gently, one day when Rizky again fell silent during practice.
Id: Rizky menarik napas dalam-dalam.
En: Rizky took a deep breath.
Id: “Aku.
En: "I'm...
Id: aku takut, Putri.
En: I'm scared, Putri.
Id: Takut salah.
En: Afraid of making mistakes.
Id: Takut semua orang akan melihatku gagal.
En: Afraid everyone will see me fail."
Id: ”Putri memegang bahunya dan membawanya ke sisi yang lebih tenang di area tersebut.
En: Putri held his shoulder and led him to a calmer side of the area.
Id: “Dengar, Rizky.
En: "Listen, Rizky.
Id: Mari kita berlatih di sini.
En: Let's practice here.
Id: Santai saja.
En: Just relax.
Id: Bayangkan tidak ada orang lain, hanya kita.
En: Imagine there is no one else, just us."
Id: ”Dengan bantuan Putri, Rizky mulai merasa lebih percaya diri.
En: With Putri's help, Rizky began to feel more confident.
Id: Mereka berlatih setiap hari di tempat yang tenang itu.
En: They practiced every day in that quiet place.
Id: Putri dengan sabar menari mengikuti irama gamelan yang semakin lancar dimainkan oleh Rizky.
En: Putri patiently danced following the rhythm of the gamelan that Rizky played more smoothly.
Id: Hari pertunjukan tiba, dan gerbuk awan mulai berkumpul lagi di atas Borobudur.
En: The day of the performance arrived, and dark clouds began to gather again over Borobudur.
Id: Hujan mungkin akan turun.
En: Rain might fall.
Id: Rizky menutup matanya, mendengarkan suara bising dan suara lembut gamelan yang sudah dia kenal baik.
En: Rizky closed his eyes, listening to the noise and the soft sound of the gamelan he had come to know well.
Id: Dia melangkah ke panggung dengan hati berdebar.
En: He stepped onto the stage with a pounding heart.
Id: Semua mata tertuju padanya.
En: All eyes were on him.
Id: Ketika dia akan bermain, keraguan datang lagi.
En: As he was about to play, doubt returned.
Id: Tapi, kemudian dia ingat senyuman dan kata-kata semangat Putri.
En: But then he remembered Putri's smile and encouraging words.
Id: Instrumen gamelan mulai bergema.
En: The gamelan instruments began to resonate.
Id: Awalnya perlahan, tetapi segera menjadi kuat dan penuh semangat.
En: Slowly at first, but soon they became strong and spirited.
Id: Rizky bermain seolah tidak ada yang menontonnya.
En: Rizky played as if no one was watching him.
Id: Di sebelahnya, Putri menari dengan anggun dan percaya diri.
En: Beside him, Putri danced gracefully and confidently.
Id: Mereka bersatu dalam harmoni, seperti bagian dari candi itu sendiri.
En: They united in harmony, like part of the temple itself.
Id: Rintik hujan mulai turun ketika Rizky memainkan nada terakhirnya.
En: Raindrops started to fall as Rizky played his final notes.
Id: Tepuk tangan menggema, memenuhi udara.
En: Applause echoed, filling the air.
Id: Hanya saat itulah dia sadar telah melewati rintangan terberat dalam hidupnya.
En: Only then did he realize he had overcome the greatest hurdle of his life.
Id: Dia tersenyum, merasa ringan.
En: He smiled, feeling light.
Id: Kecemasannya berubah menjadi sumber kekuatan baru.
En: His anxiety transformed into a new source of strength.
Id: Dia tidak hanya berhasil dalam pertunjukan, tetapi juga merasa lebih dekat dengan akar budayanya.
En: He not only succeeded in the performance but also felt closer to his cultural roots.
Id: Di sampingnya, Putri menepuk bahunya, bangga.
En: Beside him, Putri patted his shoulder proudly.
Id: Rizky telah menaklukkan ketakutannya.
En: Rizky had conquered his fears.
Id: Begitulah, di bawah naungan megah Candi Borobudur dan tetesan hujan yang lembut, Rizky menemukan dirinya yang baru.
En: Thus, under the majestic shadow of Candi Borobudur and the gentle raindrops, Rizky discovered his new self.
Id: Dia belajar memeluk rasa takutnya sebagai bagian dari ekspresi seninya, dan itu membawanya lebih dekat dengan dirinya sendiri dan masyarakatnya.
En: He learned to embrace his fear as part of his artistic expression, bringing him closer to himself and his community.
Vocabulary Words:
- misty: berkabut
- atmosphere: suasana
- aspiring: bercita-cita
- anxious: cemas
- uphold: menjaga
- challenge: tantangan
- trembled: bergetar
- sweat: peluh
- disappoint: mengecewakan
- calmer: tenang
- rhythm: irama
- doubt: keraguan
- resonate: bergema
- gracefully: anggun
- hurdle: rintangan
- majestic: megah
- anxiety: kecemasan
- embrace: memeluk
- expression: ekspresi
- resonate: bergema
- confident: percaya diri
- talented: berbakat
- forehead: dahi
- pounding: berdebar
- encourage: menyemangati
- magical: magis
- gentle: lembut
- harmony: harmoni
- patience: sabar
- conquered: menaklukkan