Alkitab dimulai dengan penglihatan dari penciptaan pertama dimana Tuhan bercakap dengan temannya, Adam di taman Eden. Akhir jaman berakhir dengan penglihatan yang lebih indah dimana ada suka cita yang berlimpah-limpah dari Allah. Sekarang, Allah membuat segala sesuatunya baru. Kota suci dan abadi telah dibangun bagi orang ciptaanya.
Bab ini menyebutkan surga dan bumi yang baru. Tubuh Kristus yang bangkit adalah prinsip spirit dan semesta baru yang kita harapkan. Sekarang, kekuatan kebangkita telah mengubah (mentransformasi) seluruh dunia. Bukan lagi kahyangan untuk “jiwa-jiwa” terpisah (isolated) atau hanya untuk para malaikat, tetapi kota untuk manusia: manusia telah sepenuhnya menjadi anak-anak Allah. Allah sendiri berkata bahwa barang siapa menang, ia akan menjadi anakKu.
Dia akan menghapus semua air mata. Tuhan tinggal di tengah-tengah umatnya dan Ia mencurahkan kebahagiaa di dalam hidup mereka. Segala penderitaan yang dialami semua makhluk, penyiksaaan yang dialami para martir, luka batin para pendosa yang telah bertobat, segalanya telah selesai. Suka cita dan kedamaian yang tak akan pernah ditemui dimanapun di dunia ini, akhirnya ditemukan di dalam hati Tuhan.
Kematian kedua disebutkan pada ayat kedelapan. Sebelum semua ini terjadi, penghukuman kekal akan ada terlebih dulu. Keberpisahan selamanya dengan Allah, terbelenggu dengan dosa dan kesendirian: sebuah misteri bagi kita. Kehendak bebas manusia adalah hal yang begitu luas dan begitu nyata hingga Tuhan sendiri tak dapat memaksakan kehendakNya bagi manusia untuk mengasihiNya: siapapun yang dengan sadar dan yakin meninggalkan jalan kehidupan, akan mewarisi danau sulfur yang membakar.
Jerusalem baru datang dari Tuhan. Dengan caranya, manusia mencoba untuk membangun komunitas masyarakat. Pada akhir sejarah; mereka menemukan bahwa, pada saat yang bersamaan, Tuhan membangun sesuatu yang lebih besar: kemanusiaan berkumpul di dalam jati diri Allah (in the very life of God).
Keabadian kita di dalam Tuhan adalah dinamis atau tidak dapat stagnan, yang segera akan membosankan kita. Tuhan adalah kreatifitas murni. Hidup di dalamnya adalah berarti memiliki Dia dan saat yang bersamaan dibawa olehNya dalam kemisteriusannya.
Bab kesembilan memnyebutkan tentang penampakan kedua, Jerusalem baru: bait Allah. Ada dua simbol di dalam pusat Alkitab: perjamuan kawin dan bait Allah. Setelah Jerusalem, pengantin wanita baru, sekarang yang terlihat adalah Kota Suci, Bait Allah. Manusia tak lagi membutuhkan sebuah bangungan kuil saat Tuhan bersemayam secara permanen ditengah-tengah mereka: kenyataan mengalahkan bayangan.
Ayat ke-16, membahas tentang kota yang dibangun sebagai piramid sempurna dan langgeng. Dindingnya adalah simbol keamanan; tak ada lagi rasa takut, bahkan ketakutan yang tersembunyi, ketakutan akan hidup yang memudar. Cahaya di kota itu adalah batu jasper. Bab 4 menyebutkan bahwa batu jasper adalah atribut warna dari Tuhan sendiri.
Ada malaikat yang menjaga tiap pintu gerbang Eden: semuanya dijaga dan tertutup oleh kekuatan Ilahi. Tembok kekudusan dan kebenaran terletak pada para rasul: kebenaran Perjanjian Baru sudah termasuk di dalam kata-kata mereka, seperti kesaksian Para Rasul Yesus. Kota terakhir adalah tujuan peziarahan umat manusia, tanpa mengenalnya, maka yg adil, miskin, yg penuh belas kasih, dan penuh penderitaan akan merindukannya selalu. Bangsa-bangsa akan berjalan kepada terangnya.
Ada kolam kehidupan di khayangan. Hilang akibat dosa, dan manusia selalu mencarinya. Ezekiel menuliskannya bahwa air kehidupan adalah Roh Allah atau Roh Kudus dan Yesus menjanjikannya kepada wanita Samaria. Sekarang air itu mengalir dari hati Allah Tritunggal, dari takhta Allah dan Dombanya.